Imran Khan Dilarang Berpolitik Selama 5 Tahun

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 22 Oktober 2022 05:00 WIB

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berbicara selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (tidak difoto) di Putrajaya, Malaysia, 4 Februari 2020. [REUTERS / Lim Huey Teng / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dilarang maju dalam pemilu dan tidak boleh menjadi anggota parlemen sampai lima tahun ke depan. Keputusan itu diputuskan oleh Komisi Pemilihan Umum, yang kemudian ditolak oleh partai Khan, Partai Tehreek-e-Insaf (PTI).

Partai Tehreek-e-Insaf menantang putusan Komisi Pemilihan Umum Pakistan tersebut dan akan membawanya ke pengadilan. Partai Khan juga menyerukan agar masyarakat Pakistan berunjuk rasa ke jalan-jalan untuk menanggapi keputusan Komisi Pemilihan Umum, yang dianggap sebuah tindakan politik yang bias.

Baca juga: Simpatisan Berkumpul Agar Mantan Perdana Menteri Imran Khan Tak Ditangkap Polisi

Advertising
Advertising

Komisi Pemilihan Umum Pakistan pada Jumat, 21 Oktober 2022, menuduh Khan gagal memberikan laporan yang sepatutnya soal bagaimana menangani hadiah-hadiah yang diperolehnya selama dia menjabat sebagai orang nomor satu Pakistan. Dalam konstituen, tidak melaporkan hadiah yang diterima lewat cara yang sepatutnya, sama dengan praktik korupsi sehingga dia didiskualifikasi dari kesempatan untuk memegang jabatan publik.

Fawad Chaudhry, yang pernah menjabat sebagai Menteri Hukum di bawah pemerintahan Khan, menyerukan putusan tersebut adalah sebuah tamparan di muka bagi 220 juta jiwa warga Pakistan yang mendukung Partai Tehreek-e-Insaf. Dia juga mengklaim vonis tersebut ditulis oleh Nawaz Sharif dan ditanda-tangani oleh para bawahannya

Nawaz Sharif adalan mantan Perdana Menteri Pakistan, yang juga abang Perdana Menteri incumben Shehbaz Sharif. Chaudhry mendeklarasikan putusan Komisi Pemilihan Umum tersebut sebagai awal revolusi.

Sejumlah laporan menyebut telah terjadi bentrok di beberapa jalan antara simpatisan Partai Tehreek-e-Insaf dan aparat kepolisian, yang diterjunkan ke sejumlah kota di Pakistan di antaranya Ibu Kota Islamabad, Lahore, Peshawar, dan Karachi. Di jalan Kota Lahore menuju Islamabad, orang-orang membakar ban.

Di Islamabad, aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran. Rekaman video memperlihatkan dari lokasi unjuk rasa terdapat kepulan asap putih mengepul di jalan-jalan dengan orang-orang berlarian.

Pemerintah Pakistan menyebut vonis dari Komisi Pemilihan Umum itu sudah sepatutnya untuk menegakkan keadilan. Mantan Perdana Menteri Khan juga kemungkinan akan menghadapi tuntutan korupsi.

Sumber: RT.com

Baca juga: Pakistan Murka Disebut Biden Negara Paling Berbahaya di Dunia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kontroversi Robert Fico, PM Slovakia yang Ditembak Orang Tak Dikenal

2 hari lalu

Kontroversi Robert Fico, PM Slovakia yang Ditembak Orang Tak Dikenal

Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal pada Rabu siang

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: PM Slovakia Ditembak Orang Tak Dikenal, Kondisinya Kritis

3 hari lalu

BREAKING NEWS: PM Slovakia Ditembak Orang Tak Dikenal, Kondisinya Kritis

Perdana Menteri Slovakia ditembak oleh orang tak dikenal hari ini. Kondisinnya kritis.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

3 hari lalu

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

Partai Hijau Indonesia batal mengusung Haris Azhar sebagai cagub Jakarta jalur ndependen. Ini profil Sarekat Hijau Indonesia, cikal bakal Partai Hijau Indonesia.

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

5 hari lalu

Ketua Partai di Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Kota Gaza

Anggota politbiro Front Demokratik Palestina untuk Pembebasan Palestina (DFLP) dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza.

Baca Selengkapnya

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

5 hari lalu

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

Partai Negoro yang didirikan Faizal Assegaf dan kawan-kawan diluncurkan kemarin. Program jangka pendek mereka minta penegak hukum adili Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

6 hari lalu

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

Warga Islamabad menikmati waktu luangnya di sekitar deretan pohon-pohon jacaranda yang berbunga

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

8 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

11 hari lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

Airin Daftar ke Lima Partai untuk Maju di Pilkada Banten

11 hari lalu

Airin Daftar ke Lima Partai untuk Maju di Pilkada Banten

Proses pendaftaran maupun komunikasi dilakukan Airin, ke semua partai politik, bukan dalam rangka membentuk koalisi besar.

Baca Selengkapnya