Putin Umumkan Darurat Militer di Empat Wilayah Ukraina yang Dicaplok Rusia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 19 Oktober 2022 20:15 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada Rabu, 19 Oktober 2022, bahwa dia telah menandatangani undang-undang yang memperkenalkan darurat militer di empat wilayah Ukraina. Empat wilayah itu telah dicaplok oleh Rusia namun disebut Ukraina sebagai pelanggaran hukum internasional.

Baca: Putin: Mobilisasi Warga Penting untuk Pertahankan Garis Depan

Keempat wilayah itu adalah Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk dan Luhansk. Dalam beberapa hari terakhir, pasukan Ukraina merebut kembali wilayah Kherson dan memukul mundur tentara Rusia.

Namun Putin tetap mengatakan dia akan memberlakukan kebijakan tersebut selama pertemuan Dewan Keamanan yang telah dijadwalkan. Para pemimpin yang ditempatkan Rusia di wilayah Kherson pada Rabu pagi mulai mengevakuasi penduduk di sana secara besar-besara. Evakuasi dilakukan di tengah peringatan dari Rusia untuk menahan serangan balasan Ukraina.

"Dalam hal ini, izinkan saya mengingatkan Anda bahwa di Republik Rakyat Donetsk, Republik Rakyat Luhansk, serta di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia, darurat militer berlaku sebelum bergabung dengan Rusia," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu, 19 Oktober 2022.“Sekarang kita perlu meresmikan rezim ini dalam kerangka undang-undang Rusia,” katanya.

“Oleh karena itu, saya menandatangani dekrit tentang pemberlakuan darurat militer di empat wilayah ini, sehingga akan segera dikirim ke Dewan Federasi,” kata Putin.

Advertising
Advertising

Dewan Federasi Rusia akan mempertimbangkan keputusan Putin tentang darurat militer di wilayah sesegera mungkin, menurut Andrei Klishas, ketua komite Dewan Federasi untuk undang-undang konstitusional, dalam sebuah pernyataan di saluran Telegramnya.

Rusia akan mengevakuasi 50.000 hingga 60.000 orang di wilayah Kherson selama enam hari ke depan. Evakuasi dilakukan di tengah meningkatnya tekanan dari serangan balasan Ukraina.

Gubernur Kherson Vladimir Saldo mengatakan dalam siaran online "Soloviev Live", bahwa pihak berwenang akan memindahkan warga sipil ke tepi kiri Dnipro agar mereka tetap aman. Evakuasi memungkinkan militer untuk bertindak tegas. "Saya berkendara melalui pusat regional pagi ini. Di luar, tidak ada yang menunjukkan banyak tekanan," kata Saldo.

"Tetapi ketika saya tiba di pelabuhan sungai, saya melihat perahu-perahu sudah menunggu dan sudah penuh dengan orang-orang yang siap untuk pergi ke tepi kiri Dnipro," katanya. Ia menambahkan bahwa situasinya semakin tegang.

Dia mengatakan sekitar 10.000 orang per hari akan dipindahkan selama enam hari ke depan. Beberapa daerah di Rusia bersiap menerima penduduk Kherson tersebut. Lebih dari 5.000 orang telah meninggalkan Kherson dalam dua hari terakhir, kata Saldo kepada televisi pemerintah.

Pasukan Rusia di wilayah Kherson telah dipukul mundur sejauh 20 hingga 30 kilometer dalam beberapa pekan terakhir. Pertempuran diperkirakan terjadi di tepi barat sungai Dnipro sepanjang 2.200 km yang melintasi Ukraina.

Baca juga: Putin Rayu Erdogan Buka Pusat Pasokan Gas Rusia

REUTERS

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

20 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

2 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

3 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya