Vladimir Putin Menuduh Ukraina Dalang Serangan ke Jembatan Kerch

Reporter

Tempo.co

Senin, 10 Oktober 2022 09:15 WIB

Gambar satelit menunjukkan asap dari dekat yang membubung dari kebakaran di jembatan Kerch di Selat Kerch, Krimea, 8 Oktober 2022. Maxar Technologies/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraian sebagai dalang serangan ke Jembatan Kerch yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Krimea. Putin menggambarkan tindakan itu sebagai terorisme.

“Tidak ada keraguan. Ini adalah sebuah tindakan terorisme yang ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur sipil yang penting dan krusial. Ini dirancang, dilaksanakan dan diperintah oleh unit khusus di Ukraina,” kata Presiden Putin, Minggu, 9 Oktober 2022.

Baca juga: IMF Beri Bantuan Darurat US$1,3 Miliar untuk Ukraina

Advertising
Advertising

Penampakan kereta yang terbakar di jembatan Kerch di Selat Kerch, Krimea, 8 Oktober 2022. Ledakan tersebut juga menyebabkan dua bagian jembatan sebagian runtuh. REUTERS/Stringer

Dmitry Peskov Juru bicara Kremlin mengatakan Presiden Putin akan menggelar sebuah rapat pada Senin, 10 Oktober 2022.

Jembatan Kerch menjadi sasaran ledakan pada Sabtu, 8 Oktober 2022. Otoritas Ukraina tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Jembatan Kerch membentang di atas selat Kerch dan menghubungkan wilayah Rusia dengan Semenanjung Krimea. Jembatan Kerch memegang peran vital karena menjadi rute pengiriman suplai bagi tentara Rusia yang ada di selatan Ukraina.

Jembatan itu juga jantung bagi pelabuhan Sevastopol, di mana armada Laut Hitam Rusia bermarkas. Kerusakan Jembatan Kerch terjadi di tengah kekalahan Rusia dalam perang Ukraina.

Serangan pada Jembatan Kerch juga terjadi di tengah memuncaknya waswas kalau Rusia bakal menggunakan senjata nuklir setelah beberapa pekan terakhir Presiden Putin berulang kali memperingatkan negara-negara Barat bahwa setiap serangan ke Rusia bisa membuat negaranya berfikir untuk menggunakan senjata nuklir.

Sedangkan pada Minggu, 9 Oktober 2022, Presiden Putin melakukan pertemuan dengan Kepala Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin. Bastrykin memperlihatkan temuan kalau ledakan pada Sabtu, 8 Oktober 2022, berasal dari sebuah kendaraan yang berbuntut kebakaran pada jembatan tersebut.

Menurut Bastrykin, tim investigasi telah menemukan rute yang dilalui kendaraan tersebut dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Mobil tersebut telah melalui Bulgaria, Georgia, Armenia, North Ossetia dan wilayah Krasnodar Rusia lalu tiba di Jembatan Kerch dan meledakkan diri.

Sumber: Reuters

Baca juga: Penyelam Rusia Cek Jembatan Kerch

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

2 hari lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

2 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

4 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

4 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

4 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

5 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya