Diperebutkan Rusia dan Ukraina, IAEA: PLTN Zaporizhzhia Rapuh

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 6 Oktober 2022 18:15 WIB

Anggota misi ahli Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia selama konflik Ukraina-Rusia di luar Enerhodar di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, 1 September 2022 D. Candano Laris/International Atomic Energy Agency (IAEA)/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menyebut situasi pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN Zaporizhzhia di Ukraina saat ini tengah rapuh. Pengawas nuklir PBB itu khususnya menyoroti pasokan listrik yang memprihatinkan ke pabrik tersebut, di tengah klaim kontrol dari Rusia dan Ukraina.

"Situasi sehubungan dengan kekuatan (listrik) eksternal terus menjadi sangat genting. Kita memiliki kekuatan eksternal saat ini. Akan tetapi saya akan mengatakan (keadaan PLTN Zaporizhzhia) rapuh, hanya ada satu jalur pasokan yang mengalir pabrik," kata Grossi melalui telepon dari Ukraina kepada Energy Intelligence Forum di London, Rabu, 5 Oktober 2022.

Baca juga PLTN Zaporizhzhia Jadi Salah Satu Garis Depan Perang Rusia Ukraina: Ini Kronologinya

Grossi saat ini berada di Ukraina untuk konsultasi lebih lanjut mengenai persetujuan dan penerapan zona perlindungan aman di sekitar PLTN Zaporizhzhia. Dia juga akan mengunjungi Moskow minggu ini.

Kantor berita milik negara Rusia TASS mengatakan dia mungkin juga mengunjungi PLTN Zaporizhzhia. Sebelumnya dia melawat ke komplek nuklir itu setelah ada penembakan, di mana Rusia dan Ukraina saling menyalahkan.

Advertising
Advertising

Saling Klaim Rusia-Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan untuk mengambil alih pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN Zaporizhzhia di Ukraina. Pihak Ukraina menyangkal, dengan menyatakan PLTN terbesar di Eropa itu sudah berada dalam kendalinya.

"Pabrik nuklir Zaporizhzhia sekarang berada di wilayah Federasi Rusia dan, oleh karena itu, harus dioperasikan di bawah pengawasan badan-badan terkait kami," kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Vershinin seperti dikutip Reuters dari kantor berita RIA, Kamis 6 Oktober 2022.

Sebelum pernyataan yang dikeluarkan Vershinin, Putin telah menandatangani dekret yang menyebut PLTN Zaporizhzhia sebagai "properti federal".

Rusia merebut PLTN Zaporizhzhia pada Maret lalu, tak lama setelah menyerang Ukraina, tetapi staf Ukraina terus mengoperasikannya. Setelah ada penembakan di komplek pabrik nuklir tersebut, wilayah itu menjadi fokus perhatian internasional karena kemungkinan bencana nuklir.

Pabrik tersebut terletak di wilayah Ukraina selatan. Zaporizhzhia adalah satu dari empat wilayah yang secara resmi dicaplok oleh Presiden Vladimir Putin ke Rusia.

Operator tenaga nuklir Rusia, Rosenergoatom, mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa pihaknya akan melakukan penilaian mengenai cara memperbaiki kerusakan. Badan itu juga sedang memikirkan upaya memindahkan semua karyawan Ukraina yang ada ke organisasi baru milik Rusia.

"Organisasi operasi baru dirancang untuk memastikan operasi yang aman dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan kegiatan profesional personel pembangkit yang ada," kata Rosenergoatom.

Penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, menyebut "upaya hukum" Putin menuntut respons cepat. Dia, melalui Twitter, menyerukan sanksi terhadap pemasok tenaga nuklir milik negara Rosatom. Dia juga menuntut penghentian semua pembangunan fasilitas nuklir dengan Rosatom dan penolakan setiap kemitraan nuklir dengan Rusia.

Kepala perusahaan energi nuklir negara Ukraina, Energoatom, mengatakan dia mengambil alih PLTN Zaporizhzhia. Dia mendesak para pekerja di sana untuk tidak menandatangani dokumen apa pun dengan penjajah Rusia.

"Semua keputusan lebih lanjut mengenai pengoperasian stasiun akan dibuat langsung di kantor pusat Energoatom. Kami akan terus bekerja di bawah hukum Ukraina, di dalam sistem energi Ukraina, di dalam Energoatom," kata Petro Kotin dalam sebuah video.

REUTERS, THE MOSCOW TIMES

Baca juga Putin Perintahkan PLTN Zaporizhzhia Diambil Alih Rusia, Ukraina Bertahan

Berita terkait

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

3 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya