TEMPO.CO, Kyiv -Setelah sekitar satu bulan terkena serangan dan tembakan, tim inspektur dari Badan Energi Atom Internasional atau IAEA akhirnya masuk ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir alias PLTN Zaporizhzhia di Ukraina pada Kamis, 1 September 2022 waktu setempat.
Sebelumnya, dilaporkan oleh Reuters, PLTN Zaporizhzhia terkena tembakan pada hari Jumat, 5 Agustus 2022. Sejak peristiwa itu, baik Rusia maupun Ukraina saling menyalahkan.
Serangan ke PLTN Menuai Kecaman PBB
Meskipun belum ada keputusan dan pembicaraan yang jelas mengenai peristiwa tersebut, Reuters kembali melaporkan bahwa serangan roket dan artileri terjadi kembali di sekitar PLTN Zaporizhzhia pada 28 Agustus 2022.
Peristiwa di PLTN Zaporizhzhia tersebut akhirnya kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa alias PBB. “PLTN itu (Zaporizhzhia) tidak boleh digunakan sebagai bagian dari operasi militer apa pun,” ujar Antonio Guterres selaku Sekretaris Jenderal PBB pada 11 Agustus 2022.
Kekhawatiran Guterres itu bukan tanpa alasan. Sebab, serangan atau kerusakan sekecil apa pun pada PLTN Zaporizhzhia berpotensi menimbulkan bencana nuklir yang berbahaya bagi umat manusia.
Secara historis, kerusakan PLTN pernah menimpa PLTN Chernobyl di Uni Soviet atau sekarang bernama Rusia pada tahun 1986. Merujuk catatan Britannica, ledakan tersebut memaksa Pemerintah Uni Soviet membuat zona eksklusi dengan radius 30 kilometer.
Lini Masa Penyerangan PLTN Zaporizhzhia
5 Agustus 2022
PLTN Zaporizhzhia dikabarkan terkena tembakan dan serangan akibat perang Rusia Ukraina. Kedua negara enggan mengaku dan bertanggung jawab, tetapi justru saling menyalahkan.
8 Agustus 2022
PBB mulai memberikan respons dengan mengingatkan bahwa setiap serangan terhadap fasilitas reaktor nuklir merupakan tindakan bunuh diri bagi kedua negara yang berseteru.
10 Agustus 2022
Para menteri luar negeri dari negara-negara Kelompok Tujuh atau G7 mendesak Rusia untuk mengembalikan kendali penuh terhadap PLTN Zaporizhzhia kepada Ukraina.
20 Agustus 2022
Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan memberikan izin kepada tim inspektur independen untuk memeriksa PLTN Zaporizhzhia setelah diberitakan menerima telepon dari Presiden Prancis Emmanuel Macron.
28 Agustus 2022
Reuters melaporkan PLTN Zaporizhzhia kembali menjadi sasaran serang beberapa senjata roket dan artileri.
1 September 2022
Tim dari IAEA akhirnya mengunjungi dan meninjau kondisi serta kerusakan di PLTN Zaporizhzhia akibat perang Rusia Ukraina.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca juga : Tim IAEA Memeriksa Kerusakan di PLTN Zaporizhzhia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.