Ukraina Klaim Kepung Pusat Logistik Rusia di Donetsk

Minggu, 2 Oktober 2022 07:07 WIB

Militer Ukraina melintas di antara atusan salib terlihat di pemakaman massal untuk warga sipil tak dikenal dan tentara Ukraina di kota Izium, baru-baru ini dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina selama operasi serangan balasan, di wilayah Kharkiv, Ukraina 15 September 2022. Pejabat polisi imenyebutkan bahwa beberapa orang yang dikubur secara massal itu tewas akibat penembakan dan serangan udara Rusia. REUTERS/Oleksandr Khomenko

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Militer Ukraina Serhii Cherevatyi mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah mengepung ribuan tentara Rusia di kota Lyman yang ada di timur Ukraina. Dia menyebut operasi di benteng penting pasukan Moskow itu masih berlangsung.

Perebutan kota Lyman akan menjadi kemunduran besar baru bagi rencana Kremlin untuk merebut semua wilayah industri Donbas. Wilayah itu sebelumnya telah digunakan Rusia sebagai pusat logistik dan transportasi untuk operasinya di utara wilayah Donetsk.

"Lyman penting karena ini adalah langkah selanjutnya menuju pembebasan Donbas Ukraina. Ini adalah kesempatan untuk melangkah lebih jauh ke Kreminna dan Sievierodonetsk, dan secara psikologis sangat penting," kata Cherevatyi, dikutip dari Reuters, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Cherevatyi mencatat, pasukan Rusia di Lyman berjumlah sekitar 5.000 hingga 5.500 tentara. Akan tetapi jumlah pasukan yang dikepung mungkin telah jatuh karena korban jiwa dan beberapa tentara berusaha keluar dari pengepungan.

Dia menambahkan pasukan Rusia melakukan upaya yang gagal untuk keluar dari pengepungan. "Ada yang menyerah, banyak yang tewas dan terluka, tapi operasi belum selesai," katanya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan pasukan Kyiv telah mencapai hasil yang signifikan di timur negara itu. Tanpa memberikan rincian, Zelensky menyebutkan kubu Lyman yang diduduki Rusia.

"Kita harus membebaskan seluruh tanah kita, dan ini akan menjadi bukti terbaik bahwa hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan tidak dapat dilanggar oleh negara teroris mana pun, bahkan negara yang kurang ajar seperti Rusia," kata Zelensky dalam pidato kenegaraan rutin pada Jumat, 30 September 2022.

Tensi perang Ukraina makin meninggi setelah pada pekan lalu Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial untuk mendongkrak perang Ukraina dan wacana referendum empat wilayah Ukraina mencuat. Warga Rusia banyak yang protes dan kabur dari tanah airnya karena menolak wajib militer.

Pada Jumat, 30 September 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin mengesahkan empat wilayah Ukraina untuk menjadi bagian dari negaranya, dalam upacara yang digelar di Kremlin. Wilayah Ukraina yang diduduki Rusia -Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson, menyetujui proposal untuk menjadi bagian dari Rusia. Referendum dilakukan selama empat hari sampai Selasa, 27 September 2022. Total wilayah tersebut sekitar 15 persen dari teritorial Ukraina.

Tak lama setelah pengumuman dan perayaan pencaplokan wilayah Ukraina di Kremlin, Volodymyr Zelensky mengumumkan negaranya telah mengajukan aplikasi jalur cepat untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.

"Hanya jalan memperkuat Ukraina dan mengusir penjajah dari seluruh wilayah kita yang dapat memulihkan perdamaian. Kami akan menyelesaikan jalan ini," kata Zelensky.

Secara de facto, Ukraina merupakan sekutu dari blok Barat. Saat ini secara resmi Zelensky mengajukan keanggotaan aliansi itu, yang mana harus diakui oleh seluruh negara-negara pakta pertahanan Atlantik Utara itu.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, dalam jumpa pers pada Jumat, 20 September 2022, menuduh Putin memprovokasi eskalasi perang paling serius sejak Rusia mulai invasi pada 24 Februari. Kendati demikian, dia mengatakan Putin tidak akan berhasil menghalangi aliansi untuk mendukung Kyiv.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam kesempatan terpisah dalam pidatonya memperingatkan Rusia bahwa Amerika Serikat akan mempertahankan "setiap inci" wilayah NATO.

Baca: Ukraina Gabung NATO, Sekutu Putin: Zelensky Ingin Perang Dunia III Lebih Cepat

REUTERS | PRESIDENT.GOV.UA

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

4 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya