Demo Iran Dukung Mahsa Amini Kian Panas, 83 Pengunjuk Rasa Tewas

Reporter

Tempo.co

Jumat, 30 September 2022 10:00 WIB

Seorang demonstran terlihat saat protes setelah kematian Mahsa Amini di Iran, dekat Gerbang Brandenburg, di Berlin, Jerman, 28 September 2022. REUTERS/Lisi Niesner

TEMPO.CO, Jakarta - Demo Iran akibat kematian aktivis Mahsa Amini, 22 tahun terus membara di sejumlah kota. Kelompok hak asasi manusia mengatakan sedikitnya 83 orang tewas dalam dua pekan terakhir.

Mahsa Amini dari kota Saqez, Kurdi Iran, ditangkap bulan ini di Teheran karena pakaiannya dinilai tidak sesuai oleh polisi moral. Iran memberlakukan aturan berpakaian secara ketat untuk wanita.

Kematiannya memicu demonstrasi besar pertama oleh oposisi di jalan-jalan Iran. Ini adalah protes terbesar sejak 2019 yang saat itu tentang kenaikan harga bensin. "Setidaknya 83 orang termasuk anak-anak, dipastikan tewas dalam #IranProtests," kata Iran Human Rights, sebuah kelompok yang berbasis di Norwegia, melalui Twitter.

Meskipun jumlah korban tewas meningkat akibat demo Iran dan pihak berwenang melakukan tindakan keras, video yang diposting di Twitter menunjukkan demonstran menyerukan jatuhnya sejumlah ulama di Teheran, Qom, Rasht, Sanandaj, Masjed-i-Suleiman dan kota-kota lain. Televisi pemerintah mengatakan polisi telah menangkap sejumlah besar perusuh tanpa menyebutkan angka.

Kelompok hak asasi mengatakan puluhan aktivis, mahasiswa dan seniman telah ditahan. Komite Perlindungan Wartawan mengatakan di Twitter bahwa pasukan keamanan telah menangkap setidaknya 28 wartawan sejak 29 September.

Advertising
Advertising

Sementara itu, menteri luar negeri Jerman mengatakan pada Kamis bahwa dia ingin Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Iran setelah kematian Amini. Di Norwegia, beberapa orang berusaha memasuki kedutaan Iran di Oslo selama demonstrasi yang diwarnai kemarahan. Dua demonstran menderita luka ringan, menurut polisi Norwegia. Polisi telah menahan 95 orang, menurut laporan penyiar publik NRK.

Presiden Ebrahim Raisi mengatakan demo Iran yang berujung rusuh itu adalah campur tangan dari Barat yang memusuhi negara Islam itu sejak 1979. "Musuh telah melakukan kesalahan komputasi dalam menghadapi Islam Iran selama 43 tahun, membayangkan bahwa Iran adalah negara lemah yang dapat didominasi," kata Raisi di televisi pemerintah.

Baca: Demo Iran Rusuh, Putri Mantan Presiden Ditangkap

REUTERS

Berita terkait

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

3 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

4 hari lalu

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

Panglima Garda Revolusi Iran menyatakan Iran tak pernah terhambat dengan sanksi-sanksi Barat.

Baca Selengkapnya

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

8 hari lalu

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

Iran sekali lagi memperingatkan Israel agar tidak mengancam eksistensinya atau mereka akan mengubah doktrin nuklir yang telah diumumkannya.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

14 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

15 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

15 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

17 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

17 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

18 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya