Bulgaria hingga Polandia Imbau Warganya Segera Pergi dari Rusia
Reporter
Daniel Ahmad
Editor
Sita Planasari
Rabu, 28 September 2022 19:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Bulgaria, Polandia, dan Estonia mengeluarkan seruan kepada warganya yang sedang berada di Rusia untuk secepatnya meninggalkan negara tersebut. Pemerintah ketiga negara itu juga menangguhkan rencana perjalanan warganya ke Rusia, menyusul situasi di perbatasan yang tidak menentu akibat kebijakan mobilisasi militer.
Pada Selasa, 27 September, Kementerian Luar Negeri Bulgaria menyarankan semua warganya untuk segera meninggalkan wilayah Rusia. Mereka didesak untuk menggunakan segala cara yang memungkinkan.
Bagi warga yang memutuskan untuk tetap berada di Rusia disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari tempat berkumpulnya orang banyak, dan memantau dengan cermat perkembangan situasi yang ada. Jika perlu, warga Bulgaria diminta untuk menghubungi kedutaan di Moskow atau konsulat jenderal di St. Petersburg.
Kemudian pada hari yang sama, Kementerian Luar Negeri Polandia menyarankan warganya juga untuk keluar dari Negeri Beruang Merah. Pemerintah Polandia mengeluarkan rekomendasi bagi orang Polandia untuk tidak melakukan perjalanan ke wilayah Rusia dengan alasan apa pun. Mereka yang sudah berada di Federasi Rusia baik secara permanen, atau berlibur, diberitahu bahwa lebih aman untuk segera kembali ke tanah air mereka.
Kementerian Luar Negeri Polandia menyatakan "tingkat ancaman tertinggi" sehubungan dengan situasi politik saat ini. Di hari yang sama pada Selasa, 27 September 2022, Kementerian Luar Negeri Estonia melakukan seruan serupa kepada warganya untuk keluar dari Rusia.
Sebelumnya pada Rabu, 21 September 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi militer untuk menghadapi perang Ukraina. Putin memperingatkan negara-negara Barat kalau dia tidak hanya menggertak dan siap menggunakan senjata nuklir demi membela Rusia.
Menindaklanjuti kebijakan Presiden Putin, secara terpisah, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Rabu, 21 September 2022, mengumumkan Rusia tengah menargetkan 300 ribu pasukan cadangan untuk mendukung agresi militernya di Ukraina.
Pemanggilan sekitar 300.000 tentara cadangan telah menyebabkan protes berkelanjutan pertama di Rusia sejak invasi ke Ukraina dimulai. Kelompok pemantau memperkirakan setidaknya 2.000 orang ditangkap. Semua kritik publik terhadap "operasi militer khusus" Rusia dilarang.
Penerbangan dari Rusia telah terjual habis dan ratusan mobil terlibat kemacetan parah di pos pemeriksaan perbatasan, Selasa, 27 September 2022. Terjadi antrian 48 jam di satu-satunya perbatasan ke Georgia, tetangga pro-Barat yang memungkinkan warga Rusia masuk tanpa visa.
Baca juga: Pria Rusia Ogah Perang ke Ukraina, Tembaki Kantor Wajib Militer hingga bakar Diri
EURO WEEKLY NEWS | REUTERS