Lansia dan Orang Sakit Dipanggil Wajib Militer, Rusia Berjanji Perbaiki Kesalahan

Reporter

Tempo.co

Senin, 26 September 2022 07:30 WIB

Pria yang direkrut menjadi tentara Rusia selama mobilisasi parsial mengucapkan selamat tinggal kepada kerabat dan kenalan mereka di luar komisariat militer di Moskow, Rusia, 23 September 2022. Putin akan melakukan mobilisasi 300.000 tentara cadangan ke wilayah pertempuran, dengan mengutamakan warga yang berpengalaman di militer. Kantor Berita Moskow/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Rusia pada Ahad 25 September 2022 berjanji memperbaiki kesalahan dalam pemanggilan mobilisasi wajib militer ke Ukraina, setelah sejumlah siswa, lansia maupun orang sakit yang diperintahkan untuk bertugas.

Ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial pada Rabu lalu, dia mengatakan hanya orang-orang dengan keterampilan "relevan" atau pengalaman militer yang akan dipanggil.

Namun, banyak yang menyatakan kemarahannya setelah melihat pihak berwenang memanggil orang-orang yang tidak layak untuk bertugas.

Pihak berwenang di wilayah barat daya Rusia, Volgograd, mengirim seorang mantan staf militer yang mengidap diabetes ke kamp pelatihan. Padahal pria itu memiliki masalah kesehatan dan otak yang buruk. Pria berusia 63 tahun itu kembali ke rumah Jumat malam, menurut badan negara Rusia RIA Novosti.

Di wilayah yang sama, direktur sekolah berusia 58 tahun, Alexander Faltin, menerima perintah panggilan meskipun tidak memiliki pengalaman militer. Putrinya memposting video di media sosial yang menjadi viral. Faltin diizinkan pulang setelah dokumennya ditinjau, menurut RIA.

Advertising
Advertising

Ketua majelis tinggi Valentina Matviyenko meminta semua gubernur - yang mengawasi mobilisasi - untuk menghindari kesalahan, dalam pengakuan yang jarang terjadi pada Ahad. "Kasus mobilisasi yang salah memprovokasi reaksi sengit di masyarakat, dan memang demikian," kata Matviyenko dalam sebuah pernyataan di Telegram.

"Beberapa orang berasumsi bahwa menyerahkan laporan mereka (kepada atasan mereka) dengan cepat lebih penting daripada memenuhi misi penting ini dengan benar," tambahnya. "Ini tidak dapat diterima. Pastikan mobilisasi parsial dilakukan dengan memenuhi kriteria secara penuh dan lengkap. Dan tanpa satu kesalahan pun!" dia memerintahkan.

Gubernur wilayah Vladimir, Vladimir Avdeev mengatakan Sabtu bahwa "siapa pun yang dimobilisasi karena kesalahan akan kembali ke rumah." Kesalahan digambarkan sebagai kasus yang jarang terjadi.

Tetapi fakta bahwa pihak berwenang Rusia membicarakannya menunjukkan kekhawatiran tentang tingkat kemarahan yang datang dari beberapa populasi. Contoh baru ini adalah masalah logistik terbaru Rusia yang terungkap sejak awal serangan Ukraina pada Februari lalu.

Rusia mengumumkan pada Sabtu penggantian jenderal berpangkat tertinggi yang bertanggung jawab atas logistik di tengah upaya mobilisasi ini. Valeriy Fadeev, ketua dewan hak asasi manusia untuk Kremlin, telah mendesak menteri pertahanan Sergei Shoigu untuk "segera menyelesaikan masalah ini" agar menghindari "merusak kepercayaan rakyat."

Dia menyebutkan beberapa penyimpangan termasuk perekrutan 70 ayah dari keluarga besar di wilayah timur jauh Buryatia, dan perawat serta bidan tanpa keterampilan militer. Fadeev mengatakan rekrutan ini dipanggil "di bawah ancaman tuntutan pidana."

Fadeev juga mengkritik mereka yang "membagikan surat panggilan pada pukul 2 pagi seolah-olah mereka semua mengira kami pengelak wajib militer."

Beberapa siswa mengatakan bahwa mereka diberi surat panggilan, meskipun pihak berwenang Rusia berjanji mereka akan dikeluarkan dari upaya perekrutan. Pada Sabtu, Putin menandatangani dekrit yang menegaskan siswa di lembaga pendidikan menengah kejuruan dan pendidikan tinggi akan dibebaskan dari mobilisasi.

Baca juga: Sekutu Putin Keluhkan Mobilisasi Wajib Militer yang Berlebihan

FRANCE24

Berita terkait

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

5 jam lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

17 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

1 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

1 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

3 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya