Dugaan Kerja Paksa, Mantan Karyawan Gugat 2 Perusahaan di Amerika

Reporter

Tempo.co

Rabu, 10 Agustus 2022 15:30 WIB

Palu Hakim. [www.ghanaweb.com]

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah mantan karyawan di Brightway Holdings, Malaysia, mengajukan sebuah gugatan ke Kimberly-Clark Corp dan Ansell Ltd, atas tuduhan dua perusahaan tersebut tahu soal dugaan kerja paksa yang dialami para karyawan di Brightway. Gugatan dimasukkan pada Selasa malam, 9 Agustus 2022 di pengadilan distrik Columbia di Amerika Serikat.

Brightway Holdings adalah perusahaan pembuat sarung tangan karet yang mensuplai barang-barang produksi mereka ke Kimberly-Clark Corp dan Ansell Ltd, yakni dua perusahaan yang berada di Amerika Serikat. Semua karyawan yang menggugat Kimberly-Clark Corp dan Ansell Ltd adalah warga negara Bangladesh.

Kimberly-Clark Corp dan Ansell Ltd diyakini tahu soal dugaan kerja paksa lewat laporan masyarakat soal Brightway dan perusahaan pembuat sarung tangan karet lainnya dari Malaysia. Pelanggaran itu, juga ditemukan oleh sejumlah audit ketenaga-kerjaan.

Advertising
Advertising

Kimberly-Clark Corp belum mau memberikan tanggapan dengan alasan di luar jam kantor. Sedangkan Ansell Ltd mengatakan mereka belum memiliki apa-apa yang bisa disampaikan.

Malaysia tergantung kepada tenaga kerja asing dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Negara itu telah mengalami tuduhan eksploitasi tenaga kerja di industri – industri yang berorientasi ekspor selama bertahun-tahun.

Sebanyak delapan perusahaan asal Malaysia, sudah dilarang memasarkan produknya ke Amerika Serikat dalam tiga tahun . Dari jumlah tersebut, enam adalah perusahaan pembuat sarung tangan karet.

Dalam gugatan yang diajukan, total ada 13 mantan karyawan Brightway yang melayangkan tuntutan tersebut. Mereka menceritakan biaya perekrutan melalui orang ketiga (perantara) sangat mahal sehingga membuat mereka terjerat utang.

Derita mereka berlanjut saat harus bekerja dengan jam kerja yang panjang dan sedikit waktu untuk rehat atau hari-hari tanpa istirahat. Bukan hanya itu, paspor mereka pun diambil oleh perusahaan.

Para penggugat menuntut ganti-rugi ke Kimberly-Clark dan Ansell. Kimberly-Clark adalah perusahaan di Amerika Serikat yang terkenal dengan produk bernama Kleenex

“Dua perusahaan itu tidak bisa menyangkal. Mereka tahu adanya kerja paksa di Brightway,” kata Terrence Collingsworth, pengacara dari International Rights Advocates, yang mewakili para penggugat.

Sumber: Reuters

Baca juga: Malaysia Jadi Sorotan Dunia karena Dugaan Praktik Kerja Paksa

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

4 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

6 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

7 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

8 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

17 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

22 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

23 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

1 hari lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya