Kompak, Menlu China dan Rusia Walk Out dari Pertemuan ASEAN

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 5 Agustus 2022 18:15 WIB

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi setelah konferensi pers bersama mereka selama pembicaraan di Sochi, Rusia 13 Mei 2019. [Pavel Golovkin / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov walk out dari pertemuan ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, pada Jumat, 5 Agustus 2022, ketika delegasi Jepang berpidato.

AMM atau pertemuan tingkat menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara itu dibayangi oleh ketegangan di Selat Taiwan.

Kyodo News berdasarkan sumber, mewartakan, Wang dan Lavrov diduga meninggalkan kursi mereka sebagai protes atas kritik Jepang terhadap latihan militer Beijing yang dimulai pada Kamis kemarin.

Manuver Beijing itu merupakan respons atas kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan awal pekan ini. Jepang juga mengecam invasi Moskow ke Ukraina sejak akhir Februari dengan memberlakukan sanksi.

Wang, Lavrov dan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi berpartisipasi dalam sesi diskusi antar menteri luar negeri Asia Timur yang beranggotakan 18 orang.

Advertising
Advertising

Pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken. Acara itu sebagai bagian dari rangkaian pertemuan tingkat menteri ASEAN yang diadakan di ibu kota Kamboja minggu ini.

Sebelumnya, Reuters melaporkan, China pada Kamis tiba-tiba membatalkan pertemuan bilateral yang direncanakan antara Hayashi dan Wang.

Musababnya karena pernyataan Kelompok Tujuh (G7) yang mengkritik tanggapan China terhadap kunjungan Pelosi ke Taiwan. Jepang dan Amerika Serikat termasuk di antara anggota G7.

Menlu China juga dilaporkan tidak mengikuti sesi makan malam. Reuters mengutip saksi mata, menulis bahwa Wang pergi melewatkan momen raman-tamah yang dihadiri para diplomat top ASEAN, Menlu Jepang, sampai delegasi Amerika Serikat.

Pelosi mengunjungi Taiwan pada Selasa malam, 2 Agustus 2022. Sebelum Pelosi tiba, Presiden China Xi Jin Ping jauh-jauh hari sudah memberi peringatan agar Amerika Serikat jangan bermain api soal Taiwan. China menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya.

Wang Yi pada pertemuan ASEAN Kamis, 4 Agustus 2022, mengatakan, kunjungan Pelosi ke Taiwan sebagai tindakan "gila, tidak bertanggung jawab, dan sangat tidak rasional" oleh Amerika Serikat.

Sehari setelah kunjungan Pelosi atau persisnya pada Kamis, 4 Agustus 2022 tepat pukul 12 waktu setempat, China menggelar latihan militer terbesar di sekitar Selat Taiwan.

Zona latihan China berada dalam jarak 20 kilometer dari garis pantai Taiwan dan tersebar di beberapa titik. Latihan akan mencakup penembakan peluru tajam jarak jauh. Majalah milik pemerintah China, Global Times, melaporkan dalam latihan tersebut, rudal terbang di atas wilayah Taiwan untuk pertama kalinya.

Wilayah udara Taiwan telah ditutup untuk lalu lintas sipil selama latihan militer China yang dipicu oleh kunjungan Pelosi. Sejumlah maskapai membatalkan penerbangan ke Taipei dan mengalihkan rute lainnya ke wilayah udara terdekat.

Baca juga: AS-China Tegang usai Kunjungannya ke Taiwan, Pelosi Malah Soroti Muslim Uighur

SUMBER: KYODO NEWS | REUTERS

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

5 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

3 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

4 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya