Kementerian Luar Negeri Tanggapi Kasus 6 ABK WNI Terlantar 7 Bulan di Filipina

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 5 Agustus 2022 14:30 WIB

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI mengakui ada sejumlah tantangan yang dihadapi dalam menghadapi kasus penelantaran 6 ABK WNI yang berada di Tabaco, Filipina. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan ke-6 ABK WNI tersebut tidak prosedural.

"ABK kapal kita ini tidak memiliki manning agency karena mereka signed-on (melamar kerja) dan naik di atas kapal tidak prosedural. Mereka naik di tengah laut di perairan Batam sehingga mereka tidak memiliki manning agency yang bisa kita minta pertanggungjawabannya," kata Judha saat jumpa pers virtual, Jumat 5 Agustus 2022.

Menurut Judha, dalam kasus ini ada juga tuntutan ganti rugi, gangguan pengiriman kapal, di mana kapten kapal dianggap bertanggung jawab terkait hal ini. Bukan hanya itu, kapal berada di wilayah Tabaco, di mana wilayah ini bukan wilayah yang destinatif untuk pergantian awak kapal.

Advertising
Advertising

Kasus ini viral di media sosial saat salah satu anak dari ABK WNI itu melalui akun @maimeichil bercerita tentang kasus, yang dialami ayahnya. Pengguna Twitter tersebut meminta bantuan supaya ayah dan rekan-rekannya yang masih tertahan di kapal bernama 'MV Sky Fortune' bisa segera dipulangkan.

Dalam utas yang dibagikannya, @maimeichil menyebut, ayahnya bersama lima awak lainnya sudah terkatung-katung 7 bulan. Mereka dalam kondisi buruk dan belum menerima gaji sejak bekerja Januari 2022.

Akun @maimeichil juga menceritakan telah membuat pengaduan ke KBRI Manila dan ITF (Internasional Transport Workers Federation) untuk mendapatkan haknya. Namun belum ada tindak lanjut.

Judha mengatakan, KBRI Manila sudah melakukan sejumlah tindakan sejak Maret 2022. Di antara langkah yang dilakukan adalah meminta otoritas Filipina merepatriasi ABK WNI tersebut ke Tanah Air, hingga menyediakan bantuan perawatan dan dukungan logistik melalui akses kekonsuleran.

Perkembangan terakhir sampai 2 Agustus 2022, otoritas Filipina telah menyampaikan informasi kepada KBRI Manila bahwa mereka telah mencari lokasi untuk bisa memindahkan kapal. Dengan begitu, proses pergantian kru diharapkan bisa segera dilakukan.

Baca juga: 192 PMI Bermasalah dari Malaysia Dipulangkan ke Indonesia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

11 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

12 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

18 jam lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

20 jam lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

6 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

7 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

7 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

8 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

10 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya