Joe Biden Bentuk Tim Penanggulangan Cacar Monyet, 5.800 Orang Terinfeksi di AS

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 3 Agustus 2022 07:00 WIB

Sejumlah orang mendaftarkan diri untuk divaksinasi di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di New York, Amerika Serikat (AS), pada 14 Juli 2022. AS meningkatkan kapasitas tes dan pasokan vaksin untuk mengatasi wabah cacar monyet seiring lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan secara nasional. (Xinhua/Michael Nagle)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menunjuk pejabat tinggi dari Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk mengkoordinasikan tanggapan pemerintah terhadap cacar monyet di Negeri Paman Sam.

Joe Biden menunjuk Robert Fenton sebagai koordinator Gedung Putih untuk mengepalai penanggulangan cacar monyet dan Demetre Daskalakis sebagai wakil koordinator.

Fenton adalah administrator regional di FEMA yang membantu memimpin upaya vaksinasi massal untuk Covid-19 pada Februari 2021. Daskalakis menjabat sebagai direktur divisi pencegahan HIV CDC.

Keduanya akan berkoordinasi dalam "strategi dan operasi untuk memerangi wabah cacar monyet saat ini, termasuk meningkatkan ketersediaan tes, vaksinasi, dan perawatan secara merata," kata Gedung Putih, Selasa, 2 Agustus 2022,

Penunjukan itu dilakukan ketika Amerika Serikat akan meningkatkan upaya vaksinasi demi memperlambat penyebaran wabah cacar monyet yang telah menginfeksi lebih dari 5.800 warganya.

Advertising
Advertising

Pada Senin, 1 Agustus 2022, Gubernur California Gavin Newsom mengumumkan keadaan darurat untuk cacar monyet. California, negara bagian terpadat di Amerika Serikat, telah mengkonfirmasi 827 kasus cacar monyet.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, jumlah itu menempatkan California sebagai negara bagian terbesar kedua setelah 1.390 infeksi yang tercatat di New York. Sebelumnya pada pekan lalu, Gubernur New York Kathy Hochul mengumumkan keadaan darurat cacar monyet di negara bagiannya.

Infeksi cacar monyet pertama di Amerika Serikat dikonfirmasi di Massachusetts pada 20 Mei 2022. Kasus di California, pada seseorang yang bepergian ke luar negeri, dikonfirmasi lima hari kemudian.

Cacar monyet disebabkan oleh virus dengan gejala yang lebih ringan daripada cacar biasa. Cacar monyet sering kali terjadi terutama di Afrika tengah dan barat. Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia.

Penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh, lesi pada kulit atau pada permukaan mukosa internal, seperti di mulut atau tenggorokan, tetesan pernapasan dan benda yang terkontaminasi.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global pada 23 Juli 2022. WHO mengatakan akhir bulan lalu, ada 78 negara melaporkan kasus cacar monyet dengan lebih dari 18 ribu kasus, yang mayoritas berada di Eropa.

REUTERS

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

7 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

8 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

10 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

15 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

18 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

18 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

19 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya