Ekspor Biji-bijian dari Ukraina Dimulai Hari Ini, Kapal Pertama Angkut 26 Ribu Ton Jagung

Reporter

Tempo.co

Senin, 1 Agustus 2022 15:58 WIB

Seorang prajurit Ukraina berdiri di depan silo gandum dari pelabuhan Laut Hitam Odesa, sebelum pengiriman gandum. Pemerintah Ukraina menunggu sinyal dari PBB dan Turki untuk memulai pengiriman gandum, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Odesa, Ukraina 29 Juli, 2022. (REUTERS | Nacho Doce)

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina mulai melakukan ekspor biji-bijian hari ini. Kapal pertama meninggalkan Pelabuhan Odesa, Ukraina yang membawa lebih dari 26.000 ton jagung. Kapal menjalani pemeriksaan di Istanbul sebelum melanjutkan ke Tripoli Lebanon, menurut pusat pemantauan yang dipimpin PBB, Senin, 1 Agustus 2022.

Kapal berbendera Sierra Leone, Razoni, diperkirakan tiba pada pemeriksaan di perairan Turki pada 2 Agustus 2022, menurut Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) yang berbasis di Istanbul. Lembaga itu menambahkan pihaknya telah meminta semua pihak memberi tahu militer untuk memastikan perjalanannya yang aman. JCC yang anggotanya termasuk pejabat PBB, Rusia, Ukraina dan Turki, telah memverifikasi kesiapan pelabuhan di Odesa, serta kemampuan kendaraan untuk berangkat sebelum otorisasi.

Kementerian Pertahanan Turki mengkonfirmasi kapal ekspor dari Ukraina itu. Setelah pengiriman tersebut, distribusinya diharapkan bakal lebih banyak. "Pengerahan kapal lain direncanakan dalam lingkup koridor dan metode yang ditentukan sebagai bagian dari perjanjian Juli," katanya.

Pusat koordinasi bersama (JCC) di Istanbul akan mengawasi keberangkatan kapal pembawa biji-bijian ini dari tiga pelabuhan Ukraina. Kapal tersebut harus menghindari ranjau. JCC juga akan melakukan inspeksi terhadap kapal yang masuk untuk mencari senjata. Adapun semua kapal melewati perairan Turki.

Sebelumnya pada Jumat, 22 Juli 2022, Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan untuk membuka kembali ekspor gandum dan pupuk yang telah diblokir akibat perang. Tujuan kesepakatan tersebut meredakan krisis pangan internasional. Konsensus itu ditengahi oleh Turki dan PBB.

Advertising
Advertising

Kesepakatan itu terancam setelah Rusia menembakkan rudal jelajah di pelabuhan Odesa, terbesar di Ukraina, pada Sabtu pagi, 23 Juli 2022. Hanya 12 jam setelah upacara penandatanganan di Istanbul. Namun baik Moskow dan Kyiv mengatakan mereka mendorong terus kesepakatan ini. Semua pihak akan menunjuk perwakilan di JCC untuk memantau pelaksanaan rencana tersebut.

Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Beberapa bulan setelah agresi berlangsung, perang berdampak pada sektor energi serta pangan yang memicu inflasi dan tekanan pada pertumbuhan global.

Sebelumnya, Rusia dituduh memblokade pelabuhan Ukraina, sehingga menghentikan ekspor dari negara yang menjadi salah satu produsen gandum terbesar di dunia. Moskow berulang kali membantah tuduhan itu. Ukraina dan Rusia menyumbang sekitar sepertiga dari ekspor gandum global sebelum invasi.

Baca: Rusia Disebut Ingin Hapus Ukraina dari Peta Dunia

REUTERS

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

4 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

4 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

4 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya