Rusia Putuskan Keluar dari Stasiun Luar Angkasa Gara-gara Perang Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 26 Juli 2022 19:57 WIB

Kosmonot Oleg Artemyev, Denis Matveev, dan Sergey Korsakov mengapung di Stasiun Luar Angkasa Internasional setelah tiba dengan pesawat ruang angkasa Soyuz pada 18 Maret 2022. Ketiganya mengenakan setelan penerbangan kuning dan biru cerah saat mereka bergabung dengan tujuh awak lainnya di stasiun itu. (Roscosmos TV)

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia memutuskan keluar dari Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS setelah 2024. Pengumuman itu disampaikan Kepala Badan Antariksa Rusia Yury Borisov di tengah ketegangan dengan Barat akibat invasi militer ke Ukraina.

Rusia dan Amerika Serikat telah bekerja sama di ISS, yang telah mengorbit sejak 1998. "Tentu saja kami akan memenuhi semua kewajiban kepada mitra kami, tetapi keputusan untuk meninggalkan stasiun ini setelah 2024 telah dibuat," kata Yury Borisov. Ia baru saja ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin sebagai Kepala Roscosmos pada pertengahan Juli.

"Saya pikir pada saat ini kita akan mulai menyusun stasiun orbital Rusia," ujar Borisov. Ia menyebutnya sebagai prioritas utama program luar angkasa. "Itu Bagus," ujar Putin dalam komentar yang dirilis oleh Kremlin.

Sampai saat ini eksplorasi ruang angkasa adalah salah satu dari sedikit area kerja sama antara Rusia dan Amerika Serikat serta sekutunya. Borisov mengatakan akan berusaha meningkatkan standar yang diperlukan antara lain navigasi, komunikasi, dan transmisi data.

Uni Soviet mengirim manusia pertama ke luar angkasa pada 1961 dan meluncurkan satelit pertama empat tahun sebelumnya. Ini adalah salah satu pencapaian utama program luar angkasa Soviet dan tetap menjadi sumber utama kebanggaan nasional di Rusia.

Advertising
Advertising

Namun para ahli mengatakan badan antariksa Rusia mengalami kemunduran dibandingkan beberapa dekade lalu. Berbagai skandal yang menyebabkan antara lain korupsi dan hilangnya sejumlah satelit serta pesawat ruang angkasa lainnya.

Borisov, mantan wakil perdana menteri dengan latar belakang militer, telah menggantikan Dmitry Rogozin, seorang politisi nasionalis yang terkenal karena pernyataannya yang bombastis dan perilakunya yang eksentrik.

Baca: Rusia Kurangi Pasokan, Uni Eropa Terancam Darurat Gas

NDTV

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

2 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

3 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

6 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

7 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

10 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

13 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

13 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

15 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

16 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya