Erdogan Kritik Sikap Pemimpin Barat ke Putin: Tidak Pantas dalam Politik

Reporter

Tempo.co

Selasa, 26 Juli 2022 14:52 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan selama konferensi pers setelah pembicaraan mereka di Sochi, Rusia 22 Oktober 2019. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik negara-negara Barat yang disebutnya bersikap salah terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. Erdogan membandingkan dengan kemampuannya yang bisa bekerja sama dengan Moskow dalam berbagai masalah mulai dari proses perdamaian Suriah hingga kesepakatan mengekspor gandum Ukraina melalui Pelabuhan Laut Hitam pekan lalu.

“Anda tahu sikap politisi Barat terhadap Putin,” katanya kepada penyiar negara TRT selama wawancara panjang pada Senin malam. Ia menyebut sikap para politisi Barat tidak pantas dalam politik. “Sikap yang Anda tunjukkan kepadanya adalah sikap yang akan Anda dapatkan sebagai balasannya,” ujar Erdogan dikutip dari Russia Today, Selasa, 26 Juli 2022.

Dia memuji kemampuan Ankara yang berhasil menegosiasikan kesepakatan biji-bijian dengan Moskow dan Kiev pada Jumat pekan lalu. Turki juga menjadi tuan rumah pembicaraan awal antara Ukraina dan Rusia pada hari-hari awal konflik, atas desakan beberapa pemimpin Barat.

“Kami bertekad mempraktikkan perjanjian ini,” kata Erdogan tentang kesepakatan biji-bijian. Dia mengatakan kesepakatan itu akan sangat membantu mengurangi ancaman krisis pangan global. Dia juga mendesak Rusia dan Ukraina mematuhi apa yang ditandatangani di Istanbul.

Menurut Erdogan, dalam konflik antara Rusia dan Ukraina, Ankara tidak menganggap kedua pihak sebagai musuh. Turki juga belum menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, namun tetap menentang operasi militer Moskow di Ukraina. Turki juga sudah menjual drone tempur ke Ukraina seperti Bayraktar TB-2.

Advertising
Advertising

Mengenai hubungan dengan Rusia, Erdogan mengatakan bahwa Turki berfokus pada isu-isu yang saling menguntungkan seperti proses perdamaian untuk negara tetangga Suriah. Sebagai bagian dari inisiatif 'Astana Three', pemimpin Turki itu bertemu dengan Putin dan Presiden Iran Ebrahim Raisi di Teheran awal bulan ini.

Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan negara-negara Barat menjatuhkan sanksi terhadap Moskow. Sebagai gantinya, Rusia berencana mengnurangi pasokan gas untuk Eropa.

Perusahaan energi asal Rusia, Gazprom, merencanakan mengurangi pasokan gas melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman mulai besok, Rabu 27 Juli 2022. Kebijakan baru tersebut hanya mengirimkan pasokan sebesar 20 persen dari kapasitas normalnya.

Jerman tidak menerima alasan keputusan tersebut. Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck kepada kantor berita DPA mengatakan ini merupakan cara Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memeras Eropa.

Rusia telah memotong aliran melalui Nord Stream 1 hingga 40 persen dari kapasitas pada Juni. Alasannya karena keterlambatan kembalinya turbin yang sedang dilayani oleh Siemens Energy di Kanada. Alasan yang tidak dipercayai Jerman. Bulan ini Putin telah memperingatkan Barat bahwa sanksi lanjutan berisiko memicu kenaikan harga energi, sebuah bencana bagi konsumen di seluruh dunia.

Baca: Bahas Suriah sampai Kecam Barat, Ini Hasil Pertemuan Putin, Erdogan, dan Raisi

RUSSIA TODAY | REUTERS

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

2 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

2 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

7 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya