Kyiv Negosiasi untuk Tunda Bayar Utang

Reporter

Tempo.co

Jumat, 22 Juli 2022 16:15 WIB

Tim penyelamat dan prajurit bekerja di sekitar gedung sekolah yang rusak akibat serangan militer Rusia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Kramatorsk, di wilayah Donetsk, Ukraina 21 Juli 2022. REUTERS/Gleb Garanich

TEMPO.CO, Jakarta - Kyiv sedang melakukan dialog dengan sejumlah lembaga internasional keuangan untuk meminta pengurangan jumlah pembayaran utang di masa mendatang. Hal ini diungkap oleh Yuriy Butsa, komisi pengelolaan utang Ukraina, Kamis, 21 Juli 2022.

Pernyataan Butsa itu, disampaikan sehari setelah Ukraina meminta para kreditor internasional, di antaranya negara-negara Barat dan perusahaan investasi terbesar di dunia, agar membekukan pembayaran (utang) Ukraina hingga dua tahun ke depan karena sumber daya yang semakin berkurang akibat perang dengan Rusia.

Tim penyelamat dan prajurit bekerja di sekitar gedung sekolah yang rusak akibat serangan militer Rusia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Kramatorsk, di wilayah Donetsk, Ukraina 21 Juli 2022. REUTERS/Gleb Garanich

Advertising
Advertising

Permohonan Ukraina tersebut, dengan cepat mendapat dukungan dari negara-negara Barat dan lembaga pendanaan, yang telah memberikan utang kepada Kyiv.

“Kami juga berbicara dengan lembaga-lembaga keuangan internasional. Pendekatan legal tentu saja berbeda,” kata Butsa, dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan oleh lembaga kajian Centre of Economic Strategy, yang bermarkas di Kyiv.

Menurut Butsa, saat ini masih terlalu awal untuk membicarakan masalah mekanisme, namun pihaknya telah mendiskusikan sejumlah isu dengan para kreditor dan sejauh ini mereka satu pemikiran. Tahun 2022 ini, Ukraina secara perjanjian harus membayar utang ke IMF. Namun program-program IMF itu sulit dijalani berdasarkan kondisi Ukraina saat ini.

“Kami sedang berbicara dengan IMF dan mitra-mitra kami yang lain untuk solusi yang mungkin dicapai. Kami membutuhkan liquiditas dari IMF untuk menggantikan outflows ini,” kata Butsa.

Ukraina memperkirakan biaya perang dengan revenue pajak, sangat rendah sehingga menyisakan kekurangan fiscal hingga USD 5 miliar (Rp 75 triliun) atau 2,5 persen dari GDP sebelum perang. Para ekonom memperhitungkan kondisi Ukraina sekarang telah mendorong terjadinya defisit menjadi 25 persen dari GDP, dibanding sebelum terjadinya konflik sebesar 3,5 persen.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pemilu Kenya, William Ruto Janji Akan Kurangi Utang ke Cina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

20 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

20 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

1 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

1 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

2 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

3 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya