Eks PM Inggris Ramalkan China Geser Dominasi Barat, Dampak Perang Ukraina

Reporter

Tempo.co

Senin, 18 Juli 2022 20:07 WIB

Sebuah pemandangan dari ketinggian, 632 Meter. Gedung ini memiliki 121 lantai, selain itu biaya pembangunan gedung ini, menelan biaya hingga 2,2 Milyar Dollar. Shanghai, Tiongkok, 22 Maret 2015. ChinaFotoPress/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Perdana Menteri Inggris Tony Blair menyatakan perang Ukraina menunjukkan bahwa dominasi Barat akan segera berakhir ketika China naik ke status negara adidaya. China segera menggantikan Barat karena bermitra dengan Rusia. Hal ini menjadi salah satu titik perubahan paling signifikan dalam berabad-abad terakhir.

Dunia, kata Blair, berada pada titik balik dalam sejarah seperti akhir Perang Dunia II atau runtuhnya Uni Soviet. Namun kali ini Barat jelas tidak berkuasa.

"Kita akan mengakhiri dominasi politik dan ekonomi Barat," kata Blair dalam kuliah berjudul "Setelah Ukraina, Pelajaran Apa Sekarang untuk Kepemimpinan Barat?"

"Dunia setidaknya akan menjadi bipolar dan mungkin multi-kutub," kata Blair. "Perubahan geopolitik terbesar abad ini akan datang dari China, bukan Rusia."

Invasi Rusia ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang dan memicu krisis paling serius dalam hubungan antara Rusia dan Barat. Banyak orang khawatir dunia berada di ambang perang nuklir.

Advertising
Advertising

Presiden Vladimir Putin mengatakan Barat telah menyatakan perang ekonomi dengan mencoba mengisolasi ekonomi Rusia dengan sanksi. Namun Kremlin mengatakan Rusia akan beralih ke kekuatan seperti China dan India.

Perang di Ukraina, menurut Blair, telah mengklarifikasi bahwa Barat tidak dapat mengandalkan China mengikuti mereka. Presiden China Xi Jinping mendukung Putin dan mengkritik sanksi penyalahgunaan oleh Barat. Putin telah menjalin kemitraan dengan China.

China pada 1979 memiliki ekonomi yang lebih kecil dari Italia. Namun pertumbuhan ekonomi China melesat terbesar kedua di dunia setelah membuka investasi asing dan memperkenalkan reformasi pasar.

Ekonomi China diperkirakan akan menyalip Amerika Serikat dalam satu dekade dan memimpin beberapa teknologi abad ke-21 seperti kecerdasan buatan, pengobatan regeneratif dan polimer konduktif. "Tempat China sebagai negara adidaya adalah wajar dan dapat dibenarkan. Ini bukan Uni Soviet," kata Tony Blair.

Sekutu besar China adalah Rusia dan Iran. Barat semestinya tidak membiarkan China menyalip secara militer. "Kita harus meningkatkan pengeluaran pertahanan dan mempertahankan superioritas militer," katanya.

Amerika Serikat dan sekutunya harus cukup unggul untuk memenuhi segala kemungkinan atau jenis konflik dan di semua bidang.

Baca: Diguncang Kekerasang Geng, DK PBB Larang Penjualan Senjata Api Kecil ke Haiti

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

3 hari lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya