Kilas Balik Hukuman Mati Kaisar Rusia Terakhir Tsar Nicholas II Hari Ini 104 Tahun Lalu

Minggu, 17 Juli 2022 19:35 WIB

Tsar Nicholas II. Wikipedia
<!--more-->

Di dalam buku Para Penggerak Revolusi, Lenin akhirnya berhasil mendirikan negara kelas pekerja diatas puing-puing pemerintahan monarki.

Seketika kebijakan mengenai pengasingan dari keluarga kerajaan pun juga berubah, dari arahan Lenin mereka dilarang untuk pergi ke gereja dan menjalin interaksi dengan warga setempat. Selanjutnya karena pergolakan sosial politik yang masih berlangsung, keluarga kerajaan kembali dipindah ke Yekaterinburg, demi alasan keamanan.

Tsar Nicholas II dan istrinya, Aleksandra (paling kanan), dengan empat putri dan putra mereka. Tsar dipaksa untuk turun tahta pada tahun 1917. Kemudian dia dan keluarganya ditembak dan ditikam sampai mati oleh pasukan Bolshevik, pada tahun 1918, sebelum tubuh mereka disiram asam dan dibuang ke dalam lubang tambang.[www.rferl.org]

Mengutip dari buku The Many Death of Tsar Nicholas II, awal dari pembantaian keluarga kerajaan tersebut terjadi pada tanggal 17 Juli 1918, Tsar dan keluarganya, dokter pribadi, dan para pembantunya diminta menuju ke ruang bawah tanah dengan alasan keamanan, Tsar lalu meminta dua kursi untuk Alexei dan Tsarina. Di dalam ruang yang kurang lebih berukuran 50 meter persegi, komandan dari regu Cheka, sebuah angkatan bersenjata sukarela maju untuk membacakan sepucuk surat dari Lenin di Moskow.

“Perwakilan Komite Eksekutif Soviet Ural dari pekerja, petani, dan tentara telah memutuskan bahwa Anda akan dihukum mati,” Tsar bertanya “Apa yang kau katakan?” untuk mendengar lebih jelas lagi. Tanpa banyak bicara, para prajurit Regu Cheka membidik Tsar lalu menarik pelatuk senjata yang mereka tenteng sedari tadi.

Setelah Tsar Nicholas II tergeletak, regu tersebut mulai menembaki anak-anak Tsar sembari mereka berupaya melarikan diri. Setelah komandan memerintahkan untuk berhenti, regu tersebut menusuk tubuh-tubuh tersebut untuk memastikan bahwa mereka telah meninggal dunia. Mengacu pada history.com, apa yang tampak seperti pembunuhan dadakan sebenarnya merupakan tindakan yang telah direncanakan dengan baik. Golongan Bolshevik telah mempersiapkan rumah yang akan menjadi tempat pembunuhan, menyiapkan bensin untuk membakar mayat-mayat dan menimbun asam sulfat yang digunakan untuk melukai mereka hingga tak dikenali.

MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca juga : Seabad Pembunuhan Tsar Nicholas II, Ahli Konfirmasi Keaslian DNA

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

2 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya