Mayoritas Para Menteri Luar Negeri G20 Hadiri Pertemuan di Bali, Ukraina Ikut Virtual

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 7 Juli 2022 12:28 WIB

Presiden Joko Widodo menerima estafet kepemimpinan atau presidensi G20 dari Perdana Menteri Italia Mario Draghi.

TEMPO.CO, Jakarta -Sebagian besar menteri luar negeri negara anggota G20 dipastikan akan menghadiri secara tatap muka Foreign Ministers' Meeting atau FMM G20 Bali pada Kamis dan Jumat, 7 sampai 8 Juli 2022.

Staf Khusus Program-program Prioritas Kementerian Luar Negeri RI dan Co-Sherpa G20 Indonesia Dian Triansyah Djani mengatakan, semua delegasi negara G20 sudah menyampaikan registrasinya untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri luar negeri itu. Walau demikian, daftar hadir para menteri luar negeri tidak akan dibagikan secara publik untuk menjamin keamanan.

"Kita tunggu dulu saja kedatangan mereka," kata Dian pada jumpa pers rutin Kementerian Luar Negeri, Kamis, 30 Juni 2022.

Anggota G20 terdiri atas 19 negara dan 1 kawasan, yaitu: Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Mayoritas otoritas negara anggota G20 sudah mengkonfirmasi kehadiran delegasinya.

Di luar negara anggota G20 yang diundang dalam pertemuan menteri luar negeri, ada 10 negara lain yang diminta untuk berpartisipasi, salah satunya Ukraina. Saat dikonfirmasi oleh Tempo, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia mengatakan, Menteri Luar Negeri Dymitro Kuleba hanya akan ikut FMM G20 secara daring.

Advertising
Advertising

Adapun pertemuan menteri luar negeri G20 ini mengusung 'Membangun Dunia yang Lebih Damai, Stabil, dan Sejahtera Bersama'. Menurut keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI, Rabu, 6 Juli 2022, FMM G20 akan terdiri dari dua sesi.

Pertama, mengenai penguatan multilateralisme. Kedua, mengenai krisis pangan dan energi.

Dalam sesi pertama, Kemlu menyebut forum akan membahas langkah bersama bagi penguatan kolaborasi global dan membangun rasa saling percaya antar-negara. Tujuannya menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi stabilitas, perdamaian, dan pembangunan dunia.

Pada sesi ini dihadirkan dua pembicara khusus, yaitu Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Prof. Jeffrey Sachs dari Columbia University. Mereka akan memberikan pandangan mengenai penguatan prinsip-prinsip dan forum multilateral dalam situasi geopolitik saat ini.

Dalam sesi kedua, forum akan membahas langkah-langkah strategis untuk menanggulangi krisis kerawanan pangan, kekurangan pupuk, dan kenaikan harga komoditas global. Invasi Rusia tehadap Ukraina menaikkan isu ketahanan pangan ini.

Di sesi ini, Indonesia mengundang tiga pembicara khusus, yaitu David Beasley selaku Direktur Eksekutif WFP, Damilola Ogunbiyi dari Perwakilan Khusus Sekjen PBB Untuk Energi Berkelanjutan Bagi Semua dan Co-Chair UN-Energy, dan Mari Pangestu Direktur Pelaksana World Bank. Mereka akan memberikan pandangan mengenai dampak konflik atas ekonomi dan pembangunan dunia.

"G20 sebagai forum ekonomi yang mewakili berbagai kawasan dunia, memiliki kekuatan untuk membahas isu ini secara komprehensif, demi mencari solusi ekonomi-sosial yang berkelanjutan," tulis Kementerian Luar Negeri RI.

Baca juga: Kementerian Luar Negeri Siapkan Skenario Jika Barat Walk Out dari G20

DANIEL AHMAD

Berita terkait

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

6 jam lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

1 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

1 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

4 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

5 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

6 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya