Puluhan Ribu Warga Unjuk Rasa di Washington Minta Aturan Senjata Diperketat

Reporter

Tempo.co

Minggu, 12 Juni 2022 17:05 WIB

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu orang di Washington, Amerika Serikat, melakukan unjuk rasa pada Sabtu, 11 Juni 2022 menuntut anggota parlemen agar mensahkan undang-undang untuk mengekang kekerasan senjata. Unjuk rasa itu dipicu oleh aksi penembakan pada bulan lalu di sebuah SD di Texas, Amerika Serikat.

Unjuk rasa yang dikoordinir oleh March for Our Lives (MFOL) ini, diperkirakan diikuti oleh 40 ribu orang, yang berkumpul di National Mall dekat Monumen Washington. Unjuk rasa itu sesekali dibasahi oleh hujan ringan. MFOL adalah kelompok keamanan senjata yang dibentuk oleh sejumlah pelajar yang selamat dari aksi penembakan massal pada 2018 di sebuah SMA di Parkland, Florida.

Seorang anak pria menangis dipelukan ibunya saat terjadi penembakan disekolahannya yang menewaskan 26 orang termasuk 20 siswa sekolah dasar di halaman parkir sekolah dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut, (14/12). REUTERS/Michelle McLoughlin

Advertising
Advertising

Courtney Haggerty, 41 tahun, seorang pustakawan dari Lawrenceville, New Jersey, rela menempuh perjalan agar bisa tiba di Washington bersama putri mereka Cate, 10 tahun dan Graeme, 7 tahun. Haggerty menceritakan penembakan di SD Sandy Hook di Newtown, Connecticut pada 2012 terjadi setelah putrinya merayakan ulang tahun yang pertama. Dalam peristiwa itu, 26 orang tewas yang sebagian besar anak-anak usia 6 tahun dan 7 tahun.

“Ini membuat saya kecewa. Saya pun tak bisa mempercayai putri saya sekarang berusia 11 tahun dan kami masih melakukan ini (unjuk rasa keamanan senjata),” kata Haggerty.

Rangkaian kejadian penembakan di Amerika Serikat telah memberikan tekanan pada negara Adi Daya tersebut untuk mengesahkan undang-undang pembatasan senjata api, yang masih mendapat tentangan dari Partai Republik sehingga masih terkatung-katung.

Dalam beberapa pekan terakhir, sebuah kelompok bipartisan Senat berjanji akan mengunci kesepakatan. Upaya mereka difokuskan pada sejumlah perubahan yang sederhana dulu. Contohnya, memberikan insentif pada negara bagian di Amerika Serikat agar meloloskan undang-undang ‘bendera merah’, yang akan mengizinkan otoritas mengambil senjata api dari individu-individu di negara bagian tersebut, yang dianggap berbahaya.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang berasal dari Partai Demokrat, pada awal bulan lalu mendesak Kongres Amerika Serikat agar melarang senjata serbu, memperluas pemeriksaan latarbelakang individu yang memiliki senjata api dan menerapkan kebijakan lain. Biden pun mendukung unjuk rasa yang dilakukan pada Sabtu, 11 Juni 2022.

Sumber: Reuters

Baca juga: Wacana Pengetatan UU Pengendalian Senjata di Amerika Dikritik Aktivis

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

13 jam lalu

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

Presiden Jokowi telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

19 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

21 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

22 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

2 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

2 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya