Ukraina Dukung Kemerdekaan Indonesia hingga Dikenalkan ke PBB

Rabu, 8 Juni 2022 06:46 WIB

Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno mengunggah foto dukungan Ukraina untuk kemerdekaan RI pada 1946 (TWITTER)

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina memiliki ikatan historis dengan Indonesia. Sedikit orang tahu, negara pecahan Uni Soviet itu punya peran diplomatik penting semasa Revolusi Nasional Indonesia 1945-1949. Ukraina menjadi sorotan dunia sejak Rusia melakukan invasi ke negara itu pada 24 Februari 2022.

Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, melalui akun Twitter pribadinya membagikan hubungan Indonesia - Ukraina. Ia mengunggah foto tua berlatar Indonesia pada 1946. Gambar dengan nuansa retro itu memperlihatkan sejumlah pemuda Indonesia yang berbaris di jalan dengan membawa poster bertuliskan 'terima kasih Ukraina'.

"Pada tahun 1946, Ukraina memperkenalkan soal Indonesia di Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk penjajahan Belanda. Menarik," cuitnya pada 11 April 2022. Sumber gambarnya dari IPHHOS.

Jauh sebelum invasi Moskow ke negara tetangganya, Penulis Hendri F. Isnaeni menggubah sebuah artikel di Historia.ID pada 14 Desember 2011 dengan judul 'Dari Ukraina untuk Indonesia'. Dalam tulisan itu disebutkan, Ukraina menjadi negara pertama yang mengusulkan agar isu kemerdekaan Indonesia dibahas dalam Dewan Keamanan PBB.

Indonesia saat itu menggantungkan nasib kemerdekaannya pada sidang PBB. Perdana Menteri Sutan Sjahrir dalam dokumen yang dikirim ke Majelis Umum PBB meminta agar masalah Indonesia dibicarakan dalam sidang Dewan Keamanan.

Advertising
Advertising

Menteri Luar Negeri Belanda Eelco van Kleffens yang hadir dalam Sidang Umum PBB menyampaikan kepada wartawan, soal usulan Indonesia itu, hanya akan terpenuhi jika didukung oleh salah satu negara PBB. Perwakilan Ukraina, yang saat itu masih bernama Republik Soviet Sosialis Ukraina, Dmitry Manuilsky, untuk pertama kali mengajukan kepada Dewan Keamanan yang bersidang di London.

Sejak Ukraina mengusulkan kemerdekaan Indonesia ini dibahas, sengketa Indonesia dan Belanda menjadi sengketa internasional sepenuhnya.

Indonesia memposisikan diri netral dalam menyikapi invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022. Presiden RI Joko Widodo berulang kali mengingatkan masalah kedaulatan dan dampak perang, namun tidak secara eksplisit mengecam Rusia.

Jakarta masih menjaga hubungan baik dengan Moskow, di tengah desakan negara-negara Barat untuk tidak mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke KTT G20 di Bali pada akhir 2022. Di sisi lain, Jokowi juga mengatakan selalu siap untuk memberi bantuan kemanusiaan pada Ukraina.

Sebagai presidensi G20, Indonesia juga mengambil keputusan untuk mengundang Ukraina ke forum tingkat tinggi Bali. Krisis Ukraina, seperti diketahui berdampak pada tata ekonomi dunia.

Pakar di bidang Hubungan Internasional sekaligus Direktur Pusat Kajian Wilayah Amerika Universitas Indonesia, Suzie Sudarman sebelumnya mengatakan, sebagai negara berkembang dan anggota negara-negara non-blok, Indonesia harus terus mencermati transisi geopolitik dengan adanya negara-negara yang menjadi kuat dan kaya, tapi tak bertanggung jawab atas terjaganya aturan dan norma-norma hukum internasional.

Diplomasi, menurut Suzie, harus ditujukan ke negara-negara kuat agar turut mempunyai keprihatian atas kesulitan kehidupan negara-negara berkembang. Yang harus dilakukan Indonesia, dia melanjutkan, adalah terus memupuk solidaritas ngara-negara non-blok.

Baca: Takut Diserang Rusia, Perempuan Finlandia Ramai-ramai Latihan Militer

TWITTER | HISTORIA

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

4 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

6 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya