Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Kirim Pesan Menyeramkan untuk Polandia

Reporter

Tempo.co

Minggu, 29 Mei 2022 16:16 WIB

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. REUTERS/Christopher Pike

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov yang merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin menebar ancaman terhadap Polandia. Dalam video yang dibagikan di Twitter oleh jurnalis BBC, Ramzan Kadyrov mengatakan siap menyerang Polandia. Dia juga menegaskan bawa negara-negara Eropa lebih baik mengambil kembali senjata yang telah dikirimkan ke Ukraina.

Dalam video itu, Ramzan Kadyrov mengatakan bahwa masalah Ukraina sudah ditutup. Kini dia tertarik pada Polandia.

"Setelah Ukraina, jika kami diberi perintah, dalam enam detik kami akan menunjukkan kepada anda apa yang kami mampu," kata Kadyrov dilansir dari Newsweek, Minggu, 29 Mei 2022.

Polandia adalah salah satu negara yang telah memasok senjata ke Ukraina untuk berperang melawan Rusia. Pernyataan Kadyrov menyoroti kekhawatiran yang diungkapkan oleh beberapa pemimpin Polandia bahwa Rusia berpotensi melancarkan serangan ke Polandia di masa mendatang.

Namun Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Pawel Jablonski mengatakan Putin belum memberikan indikasi apakah akan melihat ke negara lain termasuk Polandia karena sibuk dalam perang Ukraina. Namun Jablonski bahwa penyerangan Rusia ke Polandia itu adalah "kepastian mutlak."

Advertising
Advertising

"Pada saat yang sama, kami juga cukup yakin bahwa (Putin) tidak akan melakukannya sekarang karena dia terlalu sibuk dengan apa yang terjadi di Ukraina," ujar Jablonski dalam wawancara dengan Aljazeera, Maret lalu.

Video pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov ini telah ditonton hampir 25.000 kali pada Rabu malam. Ia juga mendesak Polandia memohon pengampunan resmi atas apa yang dilakukan terhadap duta besar Rusia.

Kadyrov tampaknya merujuk pada insiden yang terjadi awal bulan ini ketika duta besar Rusia untuk Polandia, Sergey Andreev, disiram dengan cat merah pada acara Hari Kemenangan di Polandia. Langkah itu sebagai protes terhadap perang Rusia di Ukraina. Andreev dan delegasinya terpaksa meninggalkan daerah itu setelah insiden itu.

"Kami tidak akan mengabaikannya begitu saja," kata Kadyrov dalam video tersebut. "Ingat itu." Tidak segera jelas kapan atau di mana video itu difilmkan.

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov bukan satu-satunya sekutu Putin yang meningkatkan retorika melawan Polandia dalam beberapa pekan terakhir. Oleg Morozov, anggota parlemen Rusia dan anggota utama partai politik Putin, Rusia Bersatu, menyarankan awal bulan ini bahwa Polandia harus di tempat pertama dalam antrian untuk denazifikasi setelah Ukraina. Morozov tidak merinci mengapa dia yakin Polandia membutuhkan "denazifikasi."

Baca: Delegasi Hamas ke Rusia Minta Dukungan, Sempat Bertemu Ramzan Kadyrov Chechnya

NEWSWEEK | RIA NOVOSTY

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya