Salvador Ramos, Pelaku Penembakan di Texas Beli Dua Senjata Saat Ultah ke-18

Reporter

Tempo.co

Rabu, 25 Mei 2022 17:17 WIB

Salvador Ramos. marca.com

TEMPO.CO, Jakarta -Salvador Ramos, pelaku penembakan massal ke sebuah sekolah dasar Texas yang menewaskan sedikitnya 19 anak-anak dan dua orang dewasa, dilaporkan membeli dua senapan serbu pada hari ulang tahunnya ke-18.

Senator Negara Bagian Texas Gutierrez mengatakan kepada CNN bahwa Ramos, yang baru berusia 18 tahun beberapa hari yang lalu, membeli dua senapan serbu pada hari ulang tahunnya yang ke-18. Tidak jelas apakah kedua senjata itu digunakan dalam pembantaian Selasa lalu.

The Daily Dot melaporkan bahwa seorang teman Instagram Ramos membagikan tangkapan layar dengan outlet berita yang dikirim Ramos, menunjukkan tanda terima untuk senjata yang dia beli dari Daniel Defense, produsen senjata.

Sementara itu, sebuah akun TikTok dengan pegangan dan gambar profil yang sama dengan Instagram milik Salvador Ramos, ditutup berapa menit setelah konferensi pers gubernur Texas Gregg Abbot. Akun itu hanya menampilkan klip game seluler dan kalimat "Kids be fear IRL." Kedua akun tersebut menggunakan bio line TheBiggestOpp.

Undang-undang senjata di Texas termasuk yang lemah di Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

“Tidak ada batasan usia minimum bagi anak-anak untuk memiliki senjata api di Texas,” John Rosenthal, dari Stop Handgun Violence, sebuah kelompok yang bekerja pada pencegahan kekerasan senjata melalui pendidikan, kesadaran publik dan penegakan hukum yang efektif, mengatakan kepada Al Jazeera.

Pada Selasa pagi, pihak berwenang mengatakan, Ramos menembak neneknya, lalu menabrakkan mobilnya di dekat Sekolah Dasar Robb di Uvalde. Polisi mengejarnya saat dia berlari ke sekolah dengan pistol dan mungkin senapan serbu, kata pejabat Texas.

“Begitu dia masuk ke sekolah, dia mulai menembak anak-anak, guru, siapa pun yang menghalangi jalannya, dia menembak semua orang,” kata juru bicara Departemen Keamanan Publik Texas, Letnan Chris Olivarez.

Penembakan massal yang dilakukan Ramos menjadi yang paling mematikan di sebuah sekolah Amerika Serikat dalam satu dekade terakhir, menyebabkan 19 anak kecil dan dua orang dewasa tewas.

Baca juga: Pelaku Penembakan Texas Kirim Foto Senjata Api Ke Teman Sekolah Sebelum Beraksi

SUMBER: THE DAILY BEAST

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

8 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

8 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

11 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

15 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

18 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

19 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

20 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

22 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya