Ukraina Kesampingkan Gencatan Senjata, Rusia Gempur Donbas
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Minggu, 22 Mei 2022 14:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina mengesampingkan gencatan senjata karena Rusia mengintensifkan serangan di wilayah Donbas timur, Minggu, 22 Mei 2022.
Setelah mengakhiri perlawanan pasukan Ukraina selama berminggu-minggu di Mariupol, Rusia melancarkan serangan besar-besaran di Luhansk, salah satu dari dua provinsi di Donbas.
Separatis yang didukung Rusia telah menguasai petak-petak wilayah di Luhansk dan provinsi tetangga Donetsk sebelum invasi 24 Februari, tetapi Moskow ingin merebut wilayah terakhir yang dikuasai Ukraina di Donbas.
"Situasi di Donbas sangat sulit," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato Sabtu malam. Tentara Rusia berusaha menyerang kota Sloviansk dan Sievierodonetsk, tetapi pasukan Ukraina menahan kemajuan mereka, katanya.
Penasihat Zelensky, Mykhailo Podolyak, mengesampingkan persetujuan gencatan senjata dan mengatakan Kyiv tidak akan menerima kesepakatan apa pun dengan Moskow yang melibatkan penyerahan wilayah.
Membuat konsesi akan menjadi bumerang bagi Ukraina karena Rusia akan membalas lebih keras setelah pecahnya pertempuran, katanya.
"Perang tidak akan berhenti (setelah konsesi). Itu hanya akan ditunda untuk beberapa waktu," kata Podolyak, negosiator utama Ukraina, kepada Reuters dalam sebuah wawancara di kantor kepresidenan yang dijaga ketat.
"Mereka akan memulai serangan baru, bahkan lebih berdarah dan berskala besar."
Seruan baru-baru ini untuk gencatan senjata segera datang dari Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi.
Berakhirnya pertempuran di Mariupol, kota terbesar yang direbut Rusia, memberi Presiden Rusia Vladimir Putin kemenangan langka setelah serangkaian kemunduran dalam hampir tiga bulan invasi.
Pasukan terakhir Ukraina yang menyembunyikan pabrik baja Azovstal Mariupol yang luas menyerah pada hari Jumat, kata Rusia. Baca selengkapnya
Kendali penuh atas Mariupol memberi Rusia komando atas rute darat yang menghubungkan Semenanjung Krimea, yang direbut Moskow pada 2014, dengan daratan Rusia dan wilayah timur Ukraina yang dikuasai oleh separatis pro-Rusia.
Pasukan Ukraina di wilayah yang dikuasai separatis di Luhansk dan Donetsk mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menangkis sembilan serangan dan menghancurkan lima tank dan 10 kendaraan lapis baja lainnya dalam 24 jam sebelumnya.
Pasukan Rusia menggunakan pesawat, artileri, tank, roket, mortir dan rudal di sepanjang garis depan untuk menyerang bangunan sipil dan daerah pemukiman, kata pihak Ukraina dalam sebuah posting Facebook. Sedikitnya tujuh orang tewas di wilayah Donetsk, kata mereka.
Pasukan Rusia menghancurkan sebuah jembatan di Sungai Donets Siverskiy antara Sievierodonetsk dan Lysychansk, kata gubernur daerah Luhansk Serhiy Gaidai. Terjadi pertempuran di pinggiran Sievierodonetsk dari pagi hingga malam, katanya di aplikasi perpesanan Telegram.
Sievierodonetsk dan kembarannya Lysychansk di seberang Sungai Siverskiy Donets membentuk bagian timur kantong yang dikuasai Ukraina yang coba direbut Rusia sejak pertengahan April setelah gagal merebut Kyiv.
Reuters