Tentara Rusia di Pengadilan Perang Ukraina Menyesal, Mengaku Tak Ingin Membunuh

Sabtu, 21 Mei 2022 09:09 WIB

Tentara Rusia Vadim Shishimarin, 21, yang diduga melanggar hukum dan norma perang, dalam sidang pengadilan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina 13 Mei 2022. REUTERS/Viacheslav Ratynskyi

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang tentara Rusia berusia 21 tahun mengatakan kepada pengadilan di Kyiv pada hari Jumat, 20 Mei 2022, bahwa dia tidak ingin membunuh seorang warga sipil yang tidak bersenjata. Ketika dia menyampaikan kata-kata terakhirnya pada sidang kejahatan perang pertama yang timbul dari invasi Rusia pada 24 Februari, tentara itu juga mengaku tulus bertobat.

Vadim Shishimarin, seorang komandan tank, telah mengaku bersalah membunuh Oleksandr Shelipov, seorang warga sipil berusia 62 tahun, di desa Chupakhivka, Ukraina timur laut pada 28 Februari. "Saya dengan tulus bertobat. Saya gugup saat itu, saya tidak ingin membunuh. begitulah yang terjadi," kata Shishimarin seperti dikutip Reuters, Sabtu, 21 Mei 2022.

Shishimarin dituduh menembakkan beberapa tembakan dengan senapan serbu ke kepala warga sipil dari sebuah mobil setelah diperintahkan untuk melakukannya.
Pengacara pembela Viktor Ovsiannikov mengatakan kepada pengadilan, bahwa Shishimarin hanya menembakkan peluru setelah dua kali menolak untuk melaksanakan perintah menembak. Hanya satu dari tiga sampai empat peluru yang ditembakannya mengenai sasaran.

Dia mengatakan, Shishimarin telah menembakkan peluru karena takut akan keselamatannya sendiri dan mempertanyakan apakah terdakwa berniat membunuh. "Dia sedang duduk di jendela mobil, mobil itu bergerak dengan kecepatan tinggi dengan ban bocor," kata Ovsiannikov.

"Saya menyimpulkan bahwa Shishimarin melepaskan tembakan tanpa tujuan dan tidak bermaksud membunuh warga sipil, dan bahwa dia melakukan perintah itu bukan dengan tujuan membunuh orang tersebut, tetapi secara formal, dengan harapan (peluru) tidak mengenai," katanya.

Ovsiannikov berkata: "Saya pribadi berpikir bahwa seharusnya bukan pemuda ini di dok itu, tetapi kepemimpinan senior negara lain yang menurut saya bersalah karena melepaskan perang ini."

Jaksa negara Andriy Synyuk mengatakan argumen itu tidak mengubah esensi kasus. Menurutnya, pengadilan akan tetap menganalisis semua bukti dan mengumumkan keputusannya.

"Argumen pembela sama sekali tidak menyangkal apa yang telah kami berikan dan tidak membantah, kesalahan Shishimarin sendiri," kata jaksa.

Hakim dapat menjatuhkan putusan pada hari Senin ketika pengadilan berikutnya menggelar persidangan. Jaksa penuntut negara bagian telah meminta pengadilan untuk menghukum Shishimarin dengan hukuman penjara seumur hidup.

Ukraina menuduh Rusia melakukan kekejaman dan kebrutalan terhadap warga sipil selama invasi. Kyiv mengidentifikasi lebih dari 10.000 kemungkinan kejahatan perang.

Rusia membantah menargetkan warga sipil atau terlibat dalam kejahatan perang. Kremlin sendiri mengatakan tidak memiliki informasi tentang persidangan dan bahwa tidak adanya misi diplomatik di Ukraina membatasi kemampuannya untuk memberikan bantuan.

Baca: WNI Penghafal Quran Menang Lomba MTQ di Rusia

REUTERS

Berita terkait

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

2 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

14 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

15 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

1 hari lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

1 hari lalu

Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya