Hongaria Kritik Kebijakan Uni Eropa yang Minta Hentikan Impor Minyak Rusia

Reporter

Tempo.co

Kamis, 12 Mei 2022 10:00 WIB

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto menyebut Uni Eropa sudah gagal dalam menemukan cara untuk memitigasi kerusakan akibat larangan suplai minyak dari Rusia. Rusia dijatuhi sanksi karena kampanye militernya di Ukraina.

"Brussels tidak punya proposal untuk sebuah solusi, yang bisa mengatasi dampak atas potensi embargo minyak Rusia, yang seperti bom atom dan bisa berdampak pada perekonomian Hongaria," kata Szijjarto, Rabu, 11 Mei 2022.
Sebuah kompleks hotel dihancurkan oleh rudal Rusia selama invasi Rusia ke Ukraina di Odesa, Ukraina, 8 Mei 2022. REUTERS/Igor Tkachenko/File Photo
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Komisi Eropa menyorongkan proposal untuk menghentikan impor minyak dari Moskow mulai akhir tahun ini. Budapest menolak gagasan ini karena Hongaria bergantung pada energi Rusia.
Szijjarto pada Senin, 9 Mei 2022, mengatakan pada parlemen Hongaria bahwa proposal soal penjatuhan sanksi - sanksi telah menjadi sangat problematik bagi Hongaria. Otoritas Hongaria berulang kali mengingatkan agar Budapest menggunakan kekuatan veto mereka untuk memblokade embargo minyak.
Hongaria mendapat 65 persen minyak melalui jalur pipa Druzhba dari Rusia. Menurut Szijjarto, Hongaria mau mendukung larangan lalu-lintas pengiriman barang-barang lewat laut, namun tidak pengiriman minyak lewat jalur pipa.
Sebelumnya majalah Politico melaporkan pada Selasa, 10 Mei 2022, kalau Brussels sedang mempertimbangkan proposal mekanisme kompensasi keuangan di bawah skema REPowerEU. Skema itu dirancang untuk memitigasi kerusakan dari dihentikannya energi Rusia.
"Semakin banyak kita bisa menolong Hongaria dengan REPowerEU, maka semakin cepat mereka bisa meninggalkan minyak Rusia," kata sumber pejabat tinggi di Uni Eropa.

Komisi Eropa juga dilaporkan setuju untuk mengizinkan Hongaria dan Slovakia sampai akhir 2024 mengimpor minyak Rusia. Sedangkan Republik Chezh boleh sampai akhir Juni 2024, baru memutus impor minyak Rusia.

Advertising
Advertising

Sumber : RT.com

Baca juga: Pakar Prediksi Kendala Koalisi Demokrat - Golkar pada Pemilu 2024

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

1 hari lalu

Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

Kementerian ESDM menyatakan sektor minyak dan gas atau migas di Indonesia masih menjanjikan.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

3 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

Pertamina siapkan ketersediaan pasokan energi jelang World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, 18 - 25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

3 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

3 hari lalu

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Direktur Utama Pertamina Persero, Nicke Widyawati, paparkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan, saat menjadi panelis dalam sharing session CEO Forum Acara The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition

Baca Selengkapnya