Uni Eropa Berencana Beri Utang untuk Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 10 Mei 2022 19:36 WIB

Pejuang unit pasukan khusus Chechnya, yang dipimpin oleh anggota Duma Negara Rusia Adam Delimkhanov, berjalan di dekat gedung administrasi pabrik Besi dan Baja Azovstal selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 21 April 2022. Pabrik baja Azovstal disebuit menjadi tempat perlindungan para pasukan dan milisi Ukraina termasuk para kombatan asing. REUTERS/Chingis Kondarov

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sumber diplomatik mengungkap Uni Eropa berencana mendanai biaya operasional Pemerintah Ukraina setidaknya selama tiga bulan. Dana sebesar 15 miliar euro (Rp 230 triliun) dilaporkan akan dikucurkan melalui skema utang baru

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan pada IMF (Badan Moneter Internasional) bahwa dia membutuhkan dana USD 7 miliar (Rp 101 triliun) per bukan untuk membayar gaji-gaji, uang pensiun, dan pengeluaran negara lainnya. Pemberitaan media menyebut Amerika Serikat sudah berjanji akan memberikan satu pertiga dari jumlah yang dibutuhkan itu selama tiga bulan ke depan.

Bendera negara Ukraina terlihat di trotoar dekat bangunan yang rusak selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 April 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

Advertising
Advertising

Sedangkan Uni Eropa berencana membuat obligasi khusus. Media Politico mewartakan Komisi Eropa pada Jumat, 6 Mei 2022, telah menyampaikan ke para duta besar Uni Eropa dari negara anggota perihal rencana tersebut (beri pinjaman ke Ukraina). Diantara rencana tersebut adalah memberikan utang menggunakan jaminan dari negara-negara anggota Uni Eropa.

Utang yang dirancang untuk membantu Ukraina tersebut, kemungkinan akan menggunakan dana 100 miliar euro (Rp 1.536 triliun), yang awalnya dikumpulkan untuk membantu warga Uni Eropa yang kehilangan pekerjaan karena lockdown Covid-19. Utang yang akan diberikan pada Ukraina itu nantinya akan disekuritisasi sebagai obligasi dengan jangka waktu 5 tahun sampai 30 tahun.

Rencananya, skema ini akan diumumkan pada 18 Mei 2022 dan setidaknya tiga negara sudah meminta sejumlah opsi. Tiga negara itu adalah Austria, Jerman dan Yunani.

Dilaporkan pula, diharapkan negara-negara non-Uni Eropa seperti Jepang, Norwegia dan Inggris mau bergabung sehingga beban Uni Eropa sedikit berkurang. Prancis juga dilaporkan telah mengusulkan agar perihal ini dibahas dalam sebuah rapat pada akhir Mei nanti.

Sedangkan Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrel mengusulkan opsi lain dalam upaya membangun kembali Ukraina, mengingat saat ini cadangan devisa asing Rusia sudah dibekukan di bawah sanksi Uni Eropa. Ucapan Borrel itu merujuk pada sikap yang dilakukan Washington dengan membekukan dana bank sentral Afghanistan setelah Amerika menarik tentaranya dari negara itu dan Taliban mengambil alih.

“Ini sangat masuk akal untuk menggunakan aset-aset milik Rusia,” kata Borrel dalam wawancara dengan FT, yang dipublikasi pada Senin, 9 Mei 2022.

Sumber: RT.com

Baca juga: Italia Menyita Kapal Pesiar dari Rusia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 jam lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

5 jam lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

13 jam lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

1 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

1 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

2 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

3 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya