77 Tahun Hari Kemenangan, Rusia Umumkan Fase Baru Perang ke Ukraina?

Reporter

Tempo.co

Senin, 9 Mei 2022 19:40 WIB

Presiden Putin Vladimir Putin mengendarai motor dengan bendera Rusia pada tahun 2011 di Novotossiysk, Rusia/ RT.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Senin, 9 Mei 2022, Rusia merayakan peringatan 77 tahun Hari Kemenangan atas Nazisme dalam Perang Dunia Kedua. Sebagai bagian dari Uni Soviet dulunya, Ukraina yang ikut merasakan kekejaman tentara Adolf Hitler, turut memperingati hari bersejarah itu. Bahkan, Ukraina ibarat “menyempatkan diri” memperingati Hari Kemenangan meski di tengah invasi Rusia.

Tetapi belakangan beberapa pengamat Barat mewanti-wanti mungkin Rusia akan menjadikan Hari Kemenangan tahun ini sebagai titik balik serangan mereka kepada Ukraina. Alih-alih menyebutnya sebagai invasi, Rusia mungkin akan menyatakan perang. Mengutip dari indianexpress.com, setelah sejauh ini bersikeras menyebut serangan terhadap Ukraina sebagai “operasi militer khusus”, kritikus percaya Kremlin dapat secara resmi menyatakan “perang” terhadap Kyiv pada 9 Mei, hari simbolis bagi negara itu.

Sejak Moskow menginvasi Ukraina, Putin membenarkan agenda militer tersebut dengan mengklaim bahwa dia “mendenazifikasi” negara tersebut. Putin telah berulang kali menggunakan Holocaust, Perang Dunia Kedua dan Nazisme untuk melegitimasi serangan Rusia ke Ukraina. Tetapi banyak sejarawan mengkritik presiden Rusia itu karena menyebarkan disinformasi untuk memajukan agenda Kremlin.

Mengutip dari Aljazeera, Hari Kemenangan ini, yang menandai peringatan 77 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, dipandang oleh beberapa pengamat sebagai alat propaganda untuk pemerintahan Presiden Vladimir Putin. Putin diklaim memanfaatkan sejarah untuk invasi berkelanjutannya ke Ukraina.

“Kemenangan dalam Perang Dunia II menjadi mitos yang menentukan dalam kehidupan Soviet pasca-perang, bahkan melampaui Revolusi dalam arti pentingnya,” kata profesor sejarah Rusia di University of Miami, Stephen Norris.

Advertising
Advertising

Saat Hari Kemenangan, beberapa pengamat percaya bahwa petinggi, yang frustrasi karena kurangnya kemajuan dalam menaklukkan Ukraina, akan menyerukan dorongan, dan Putin akan menyatakan perang total. Menurut Norris, Putin dan para penasihatnya tentu memperhatikan peringatan sejarah dan suka menggunakannya untuk memperkuat kekuasaan mereka.

Mengingat betapa pentingnya Hari Kemenangan bagi Vladimir Putin dan Putinisme, sulit untuk membayangkan bahwa pemerintahnya tidak akan mencoba menggunakannya untuk tujuan tertentu. “Sulit untuk melihat segala jenis kemenangan diumumkan. Sebaliknya, ketakutan saya adalah bahwa Putin akan menggunakan hari libur untuk mengumumkan serangan baru dan fase baru perang,” kata Norris, dikutip dari Alzajeera.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Hari ini Ukraina dan Rusia Sama-sama Peringati Hari Kemenangan dari Nazi Jerman

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

19 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

3 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

4 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

6 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya