Ribuan Warga Sri Lanka Kembali Berunjuk Rasa Tuntut Presiden Mundur

Reporter

Tempo.co

Senin, 2 Mei 2022 07:33 WIB

Warga mengantre untuk membeli minyak tanah di SPBU Ceylon Petroleum Corporation, di tengah krisis ekonomi negara di Kolombo, Sri Lanka, 7 April 2022. Untuk negara yang sangat bergantung pada impor pasokan energi, biji-bijian makanan, komoditas penting dan obat-obatan, cadangan devisa hanya USD 2,31 miliar atau Rp33 triliun dinilai sebagai mimpi buruk. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Jakarta -Ribuan pendukung partai oposisi Sri Lanka berunjuk rasa pada Ahad 1 Mei 2022 di ibu kota Kolombo, saat krisis politik dan ekonomi selama berminggu-minggu tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.

Seperti dilansir Channel NewsAsia, ekonomi Sri Lanka terpukul keras oleh pandemi dan pemotongan pajak oleh pemerintah Presiden Gotabaya Rajapaksa.

Berkurangnya cadangan mata uang asing telah membuat negara kepulauan berpenduduk 22 juta orang itu berjuang untuk membayar impor bahan bakar, makanan dan obat-obatan. Hal ini memaksa ribuan orang turun ke jalan dalam protes harian yang kadang-kadang berubah menjadi kekerasan.

Pada Ahad, partai-partai oposisi mengakhiri pawai selama seminggu dari pusat kota Kandy, dengan ribuan pendukung memadati Lapangan Kemerdekaan Kolombo.

Banyak yang membawa bendera Sri Lanka dan mengenakan ikat kepala bertuliskan "Gota Harus Pulang", salah satu seruan utama para pengunjuk rasa.

Advertising
Advertising

"Begitu banyak orang menderita karena biaya bahan bakar dan makanan. Ada antrean untuk semuanya," kata Sunil Shantha, seorang dosen universitas berusia 58 tahun. Ia mengaku memilih Rajapaksa pada pemilihan presiden terakhir pada 2019."Gotabaya adalah presiden yang gagal."

Rajapaksa dilanda pengunduran diri massal dari kabinetnya awal bulan ini. Dan sekarang, presiden Sri Lanka itu menghadapi kemungkinan mosi tidak percaya dalam pemerintahannya yang direformasi akhir pekan ini.

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut Gara-gara Utang, Kini Tempuh Renegosiasi dengan China

SUMBER: CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

3 hari lalu

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

Jelajahi keajaiban Sri Lanka dari Sigiriya, Anuradhapura, Kandy, Ella, Galle, Mirissa, Nuwara Eliya, Yala

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

3 hari lalu

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

Kebijakan bebas visa untuk menarik jumlah wisatawan ke Sri Lanka

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

6 hari lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

7 hari lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

9 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

11 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

11 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

12 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

12 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

12 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya