Rusia Mengklaim Serangan ke Depot Minyak di Ukraina

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 26 April 2022 07:00 WIB

Petugas berusaha memadamkan api yang membakar tangki bahan bakar di Lviv, Ukraina, 27 Maret 2022. Pada 1 April 2022, pasukan Ukraina pun meluncurkan aksi balas dendam dengan menyerang fasilitas penyimpanan bahan bakar milik Rusia di Belgorod. Press service of the State Emergency Service of Ukraine/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim Negeri Beruang Merah itu telah menyerang kilang minyak Kremenchuk di Ukraina dengan rudal jarak jauh dan menghantam instalasi militer di bekas tetangga Sovietnya.



"Senjata jarak jauh berpresisi tinggi menghancurkan fasilitas produksi bahan bakar di kilang minyak di pinggiran utara kota Kremenchuk, serta fasilitas penyimpanan produk minyak yang mengisi bahan bakar peralatan militer untuk pasukan Ukraina," demikian keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir dari Reuters, Senin, 25 April 2022.



Kilang minyak Kremenchuk yang jadi sasaran itu, berada di dekat Sungai Dnipro, Kyiv, Ukraina. Menurut Gubernur wilayah Poltava, zerangan pada kilang itu terjadi pada awal bulan ini.

Asap membumbung dari depok minyak yang dilaporkan terbakar di dekat pangkalan udara militer Vasylkiv di wilayah Kyiv, Ukraina, 27 Februari 2022. Rudal Rusia telah menghantam pipa gas dan kilang minyak di kawasan Vasylkiv. REUTERS/Maksim Levin

Advertising
Advertising



Sebelumnya, Kebakaran besar terjadi di fasilitas penyimpanan minyak di kota Bryansk, Rusia, yang ada dekat dengan perbatasan Ukraina, Senin, 25 April 2022. Namun tidak ada indikasi kebakaran itu terkait dengan perang di Ukraina, meskipun pejabat Rusia mengatakan pekan lalu bahwa helikopter Ukraina menabrak bangunan tempat tinggal dan melukai tujuh orang di daerah itu.



Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kedarurat Rusia mengatakan kebakaran terjadi di fasilitas milik perusahaan pipa minyak Transneft pada pukul 2 pagi waktu Moskow, dan tidak perlu mengevakuasi bagian mana pun dari kota berpenduduk 400.000 orang itu.



Bryansk adalah kota berjarak 154 km timur laut perbatasan Ukraina atau dekat wilayah Sumy dan Chernihiv, yang berjarak sekitar 380 km dari Moskow, ibu kota Rusia.



Invasi Rusia ke Ukraina sudah dimulai sejak 24 Februari dan telah menewaskan ribuan orang. Jutaan orang telah mengungsi. Rusia membantah mengincar dan membunuh warga sipil.



Presiden Vladimir Putin mengatakan operasi militer khusus di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia. Dia menganggap Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia.



Sumber: Reuters

Baca juga: Top 3 Dunia: Putin Menang Soal Gas, Rusia Serbu Mariupol, ke Singapura Tanpa Tes

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

8 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

1 hari lalu

Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

Kementerian ESDM menyatakan sektor minyak dan gas atau migas di Indonesia masih menjanjikan.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

3 hari lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya