Rumah Umat Muslim India Dihancurkan, Pemerintah Dituding Terlibat

Selasa, 19 April 2022 14:26 WIB

Warga meneriakkan slogan-slogan dan memegang plakat selama aksi damai yang diselenggarakan oleh warga terhadap apa yang mereka katakan meningkat dalam kejahatan rasial dan kekerasan terhadap Muslim di negara itu, di New Delhi, India, 16 April 2022. REUTERS/Anushree Fadnavis

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi sosial-keagamaan di India, Jamiat Ulama-e-Hind, mengajukan banding ke Mahkamah Agung. Banding dilakukan guna mencegah Partai Penguasa, Hindu Bharatiya Janata (BJP), menghancurkan rumah-rumah Muslim di negara-negara bagian dengan menggunakan buldoser.

Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari TRT World, Selasa, 19 April 2022, Majelis Muslim itu mengatakan telah mengajukan petisi di pengadilan. Partai eksrem sayap kanan hindu itu dituding menggunakan kedok pencegahan kejahatan dalam melakukan aksinya itu. Pihak berwenang juga dituduh berpartisipasi dalam insiden kekerasan.

Keputusan mengajukan banding ini diambil setelah pemerintah di negara bagian Madhya Pradesh menghancurkan puluhan rumah dan toko milik banyak Muslim setelah mereka dituduh melempari batu pada prosesi Hindu. Tindakan serupa dilaporkan terjadi di negara bagian Gujarat.

Kekerasan komunal pecah di beberapa negara bagian India baru-baru ini selama festival suci Hindu.

Dalam pembelaannya, Jamiat Ulama-e-Hind telah mendesak pengadilan untuk mengeluarkan instruksi untuk para menteri, legislator, dan siapa pun yang tidak terkait dengan penyelidikan kriminal ini untuk menahan diri. Langkah hati-hati perlu dijalani, sampai ada putusan resmi oleh pengadilan pidana.

Advertising
Advertising

Dalam pernyataannya, mereka juga mengatakan telah mengajukan petisi secara online dan meminta sidang awal petisi dapat diajukan kepada Ketua Mahkamah Agung India dalam beberapa hari ke depan.

"Petisi tersebut membuat pemerintah pusat serta negara bagian Uttar Pradesh, Madhya Pradesh dan Gujarat menjadi responden, di mana umat Islam telah dilecehkan dalam beberapa hari terakhir," katanya.

Di Khargone, sebuah kota di negara bagian Madhya Pradesh tengah, "slogan-slogan provokatif diduga dikibarkan di dekat sebuah masjid selama perayaan Ram Navami, yang menyebabkan kerusuhan, pelemparan batu dan kekerasan," kata Amnesty International pekan lalu.

Para pejabat segera mengklaim, mereka telah mengidentifikasi para perusuh dan kerusakan akan dipulihkan dari properti pribadi atau publik (mereka).

Namun begitu, pihak berwenang kemudian melanjutkan untuk menghancurkan beberapa properti dan rumah, kebanyakan dari mereka milik "keluarga Muslim yang kurang beruntung secara ekonomi," tambah pernyataan itu.

Baca: Empat Pria India Ditangkap karena Perkosa Biawak di Taman Nasional

TRT World

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

10 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

2 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

10 Negara Eropa dengan Penduduk Muslim Terbanyak, Rusia Nomor Satu

6 hari lalu

10 Negara Eropa dengan Penduduk Muslim Terbanyak, Rusia Nomor Satu

Berikut ini daftar negara Eropa dengan penduduk Muslim terbanyak berdasarkan jumlahnya pada 2020. Rusia jadi nomor satu.

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

7 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

7 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

7 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

8 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

9 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

10 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya