Bentrokan Muslim-Hindu Meletus di Ibu Kota India Selama Festival Hanuman Jayanti
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Minggu, 17 April 2022 12:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Bentrokan antara umat Muslim dan Hindu pecah selama prosesi keagamaan Hindu di ibu kota India, New Delhi, Sabtu petang. Seperti dilansir Reuters Ahad 17 April 2022, bentrokan ini melukai beberapa orang termasuk polisi, beberapa hari setelah kekerasan agama serupa di tiga negara bagian India.
Saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa kekerasan meletus antara warga Muslim dan Hindu selama prosesi di Jahangirpuri, pinggiran kota New Delhi. Polisi mengatakan mereka masih menyelidiki bentrokan itu.
"Kami masih menilai berapa banyak orang yang terluka, beberapa polisi juga terluka," kata Deependra Pathak, seorang pejabat polisi di Jahangirpuri, mengenakan perlengkapan anti huru hara.
Kekerasan pecah selama prosesi untuk menandai festival Hindu Hanuman Jayanti, kata polisi tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Beberapa jam sebelumnya, pengunjuk rasa di New Delhi meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintah Perdana Menteri India Narendra Modi. Demonstran menyebut warga Muslim India menjadi sasaran kekerasan oleh pihak berwenang setelah bentrokan Hindu-Muslim di tiga negara bagian yang diperintah oleh partai ultranasionalis Hindu pimpinan Modi.
Bentrokan pekan lalu selama festival keagamaan mendorong polisi untuk memberlakukan jam malam di satu kota dan melarang pertemuan lebih dari empat orang di beberapa bagian negara bagian.
Pihak berwenang setempat merobohkan rumah dan toko yang diduga sebagai perusuh Muslim di negara bagian Madhya Pradesh setelah kekerasan yang pecah selama festival Hindu Ram Navami, menurut seorang pejabat polisi yang tidak mau disebutkan namanya.
Di negara bagian asal Modi, Gujarat, pihak berwenang menghancurkan toko-toko darurat milik orang-orang yang mereka katakan terlibat dalam kerusuhan yang menewaskan satu orang, kata seorang pejabat di distrik Anand di Gujarat, tempat bentrokan meletus.
Polisi dan pihak berwenang setempat mengatakan kepada Reuters setelah bentrokan bahwa mereka bebas dari bias dan bertindak sesuai hukum. Politisi oposisi menuduh partai nasionalis Hindu sayap kanan, Bharatiya Janata Party, memicu ketegangan antara mayoritas Hindu dan Muslim di negara bagian yang dikuasainya.
Pemimpin dari 13 partai oposisi telah mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan perdamaian dan kerukunan dan setelah bentrokan agama.
"Kami sangat sedih dengan cara di mana isu-isu yang berkaitan dengan makanan, pakaian, keyakinan, festival dan bahasa yang sengaja digunakan oleh bagian dari kekuasaan untuk mempolarisasi masyarakat kita," demikian pernyataan bersama oposisi India.
Eskalasi kekerasan antar-agama terjadi di India meningkat sejak sekelompok warga Hindu garis keras membakar rumah seorang pria Muslim yang menikah dengan seorang wanita Hindu. Polisi di negara bagian Uttar Pradesh, negara bagian terpadat penduduknya di India, pada Jumat menangkap sembilan orang tersangka pelaku pembakaran.
Baca juga: Viral Video Pemuka Agama Ajak Umat Hindu Bantai Muslim di India
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.