Putin: Perundingan Damai dengan Ukraina Menemui Jalan Buntu

Rabu, 13 April 2022 03:47 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan anggota pemerintah melalui tautan video di Moskow, Rusia 10 Maret 2022. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perundingan damai dengan Ukraina kembali menemui jalan buntu.

"Sekarang, persyaratan keamanan adalah satu hal, dan masalah pengaturan hubungan di Krimea, Sevastopol, dan Donbas dikeluarkan dari ruang lingkup perjanjian ini. Artinya, kami kembali ke situasi buntu untuk diri kami sendiri dan untuk semua," kata Putin dikutip dari CNN pada Selasa, 12 April 2022.

Putin berbicara bersama rekannya dari Belaruasia, Alexander Lukashenko pada konferensi pers.

Advertising
Advertising

Putin menyatakan tidak akan menghentikan operasi militer di Ukraina sampai negaranya berhasil.

Dia mengatakan bahwa laporan mengenai kekejaman tentara Rusia di Kota Bucha, Ukraina sebagai kebohongan. Dia membandingkan isu itu dengan laporan bohong bahwa rezim Presiden Assad di Suriah menggunakan senjata kimia. “Itu merupakan provokasi di Suriah, palsu yang sama di Bucha,” kata Putin.

CNN menyatakan melihat secara langsung kuburan massal saat berada di tanah di pinggiran Kiev dan setidaknya 20 mayat terlihat di satu jalan.

Sementara itu, seorang penasihat presiden Ukraina mengatakan bahwa negosiasi dengan Rusia masih berlangsung, setelah Vladimir Putin mengeluarkan pernyataan tersebut. "Negosiasi sangat sulit. Tetapi mereka sedang berlangsung," kata Mykhailo Podolyak, penasihat kepala kantor Presiden Ukraina dan seorang negosiator utama, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor kepresidenan Ukraina.

Pernyataan Podolyak tentang negosiasi muncul ketika terungkapnya pembunuhan warga sipil yang meluas akibat serangan pasukan Rusia. “Yang jelas latar belakang emosional dalam proses negosiasi hari ini berat,” kata Podolyak.

Menurut dia, delegasi Ukraina bekerja secara eksklusif dalam kerangka yang pro-Ukraina dan transparan. Di sisi lain, kata dia, pihak Rusia menggunakan taktik tradisional, yaitu tekanan ke publik selama proses negosiasi.

Baca juga: Akses ke TPU Sulit, Kamar Mayat di Sejumlah Kota di Ukraina Penuh

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

8 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

17 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya