Biden Desak Putin Diadili karena Pembantaian Massal di Bucha Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 5 April 2022 17:06 WIB

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin tiba untuk KTT AS-Rusia di Villa La Grange di Jenewa, Swiss 16 Juni 2021. Saul Loeb/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden sekali lagi mengutuk Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang atas pembunuhan keji terhadap ratusan warga sipil di Kota Bucha, Ukraina. Biden mengatakan bahwa pengadilan kejahatan perang dapat digelar terhadap Putin.

Berbicara kepada wartawan, Senin, 4 April 2022, Biden mengatakan mencari sanksi tambahan terhadap Rusia sehubungan dengan laporan pembantaian di Bucha, di pinggiran ibukota Kiev.

Foto-foto mayat yang berjejer di jalan-jalan kota, yang berada di bawah kendali Rusia, memicu kecaman internasional dan seruan untuk penyelidikan yang kredibel. “Anda mungkin ingat saya dikritik karena menyebut Putin sebagai penjahat perang,” kata Biden. “Sebenarnya kami melihat itu terjadi di Bucha, dia adalah penjahat perang.”

Bulan lalu Biden melabeli Putin sebagai penjahat perang. Hal ini menuai kecaman dari Kremlin dan mengancam hubungan Rusia dan Amerika Serikat berada di ambang perpecahan.

Pejabat dan lembaga AS lainnya juga menuduh Rusia melakukan kejahatan perang. Departemen Luar Negeri AS membuat keputusan resmi bahwa pelanggaran telah dilakukan oleh beberapa pasukan Rusia di Ukraina.

Advertising
Advertising

Pada hari Senin, Biden menyarankan agar Washington berusaha mengadakan pengadilan kejahatan perang atas dugaan pelanggaran yang dilakukan selama perang. "Kami harus mengumpulkan informasi," kata presiden AS kepada wartawan. “Kami harus terus memberikan Ukraina senjata yang dibutuhkan untuk terus berperang, dan kami harus mendapatkan semua detailnya sehingga ini bisa menjadi pengadilan kejahatan perang," ujarnya.

"Orang ini (Putin) brutal dan apa yang terjadi di Bucha keterlaluan. Semua orang melihatnya."

Tidak jelas bagaimana mengadakan pengadilan yang didukung AS. AS bukan pihak dalam Statuta Roma yang membentuk Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Washington sebelumnya mengecam pengadilan karena berusaha menyelidiki dugaan kejahatan perang di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki serta Afghanistan.

Jaksa ICC telah meluncurkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang di Ukraina. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan Washington sedang berdiskusi dengan sekutunya untuk menentukan jalan terbaik mengejar langkah-langkah akuntabilitas di Ukraina.

Pada Senin, PBB juga menyerukan penyelidikan independen atas pembunuhan di Bucha. “Saya sangat terkejut dengan gambar warga sipil yang terbunuh di Bucha, Ukraina. Sangat penting bahwa penyelidikan independen mengarah pada akuntabilitas yang efektif,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan.

Rusia telah membantah melakukan pembantaian massal di Bucha. Dilansir dari TASS, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan gambar-gambar yang beredar ihwal kekejaman tentara Rusia di Bucha adalah palsu.

Dia berkukuh kekejaman terjadi setelah pasukan Rusia ditarik mundur pada 30 Maret 2022. Dua hari kemudian beredar gambar mayat bergelimpangan di jalan-jalan di Bucha. Rusia juga telah meminta Dewan Keamanan PBB segera menggelar pertemuan untuk membahas kekejaman di Bucha.

Baca: Jaksa Ukraina Kesulitan Tanyai Saksi Soal Pembantaian di Bucha, Kenapa?

AL JAZEERA | TASS

Berita terkait

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

7 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

17 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

2 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

2 hari lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya