Selidiki Dugaan Kejahatan Perang Ukraina, PBB Tunjuk Tiga Pakar HAM

Reporter

Tempo.co

Rabu, 30 Maret 2022 19:00 WIB

Sebuah gedung apartemen hancur dalam konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan yang terkepung Mariupol, Ukraina 25 Maret 2022. Rusia membantah menargetkan warga sipil dan menyalahkan Ukraina atas kegagalan menyepakati koridor. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta -Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjuk tiga ahli hak asasi manusia pada Rabu 30 Maret 2022 untuk menyelidiki kemungkinan kejahatan perang di Ukraina, setelah Rusia telah dituduh melakukan pemboman sembarangan terhadap warga sipil.

Panel independen, yang dipimpin oleh Erik Mose dari Norwegia, akan menyelidiki semua tuduhan pelanggaran hak dan pelanggaran hukum humaniter internasional. “Terutama dalam konteks agresi terhadap Ukraina oleh Federasi Rusia," kata sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters.

Ukraina dan pendukungnya menuduh angkatan bersenjata Rusia membunuh dan menimbulkan penderitaan pada penduduk dengan menembaki dan mengepung kota-kota, terutama pelabuhan selatan Mariupol. Namun, Moskow membantah menargetkan warga sipil.

Di sisi lain, video telah beredar di media sosial yang menunjukkan pasukan Ukraina menganiaya tentara Rusia yang ditangkap. Kyiv mengatakan gambar-gambar itu terlihat palsu tetapi akan menghukum pelaku jika terbukti benar.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB telah membentuk komisi penyelidikan selama satu tahun atas permintaan Ukraina dan sekutunya termasuk Uni Eropa, Inggris dan Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Rusia, yang menyebut invasi 24 Februari sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata dan "mendenazifikasi" Ukraina, menentang penyelidikan tersebut.

PBB juga memiliki penyelidikan pencarian fakta untuk kejahatan perang di Suriah, Myanmar dan konflik lainnya. Laporan mereka telah digunakan untuk membangun kasus untuk penuntutan potensial.

Di bawah resolusi tentang Ukraina yang diadopsi oleh forum Jenewa yang beranggotakan 47 orang, panel akan mewawancarai saksi dan mengumpulkan bahan forensik untuk setiap proses hukum di masa depan.

Mereka akan melaporkan temuan awal pada September mendatang. Mose adalah mantan hakim Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa dan mantan presiden Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda. Ia juga menjabat sebagai hakim di Mahkamah Agung Norwegia.

Anggota panel penyelidikan Ukraina lainnya adalah Jasminka Dzumhur, komisioner ombudsman hak asasi manusia Bosnia dan Herzegovina, serta Pablo de Greiff, seorang warga Kolombia yang merupakan penyelidik hukum PBB pertama.

Baca juga: PBB: Lebih dari 4 Juta Orang Telah Meninggalkan Ukraina

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

3 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

5 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

23 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

3 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

3 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

3 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya