Ada Orang Jawa di Cocos Island Wilayah Australia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 30 Maret 2022 10:00 WIB

Pemandangan Pulau Cocos, Australia. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah Cocos Island juga disebut Kepulauan Coco atau Kepulauan Keeling, dan merupakan bagian dari wilayah negara Australia. Wilayahnya terletak di Samudra Hindia, di antara Australia dan Sri Lanka dan di barat daya Pulau Christmas.

Uniknya, kepulauan ini turut dihuni sebagian besaer orang-orang Jawa dan beberapa etbis Melayu Kalimantan. Usut punya usut, etnis Melayu dan Jawa dibawa Kapten John Clunies-Ross untuk memanen kelapa di Pulau Cocos pada 1827.

Berdasar World Atlas di alamat worldatlas.com, Kepulauan Cocos terdiri dari 27 pulau karang dengan hanya dua pulau karang yang berpenghuni yaitu West Island dan Home Island.

Pulau itu masing-masing disebut Cocos dan Keeling sejak 1622 dan 1703. Nama Cocos diambil dari pohon kelapa yang melimpah di pulau itu, sementara Keeling diambil dari nama William Keeling, kapten kapal VOC yang pertama kali melihat pulau tersebut pada 1691. Letak pulau kokos itu sekitar 1.000 kilomneter dari Jakarta.

Jawa Kokos di Pulau Cocos

Menurut perkiraan pada 2010, Pulau Cocos dihuni sekitar 600 penduduk yang tersebar di Pulau Barat dan Pulau Asal. Pulau Cocos didominasi dua ras: etnis Eropa sekitar 100 penduduk, dan etnis Melayu sebesar 500 penduduk dan sebagian besar dari Jawa yang disebut Jawa Kokos selain Bugis dan etnik Melayu Kalimantan lainnya yang berdomisili di Pulau Home Cocos. Sedangkan di West Island kebanyakan dihuni orang-orang dari Eropa.

Advertising
Advertising

Orang Melayu menetap di Pulau Cocos sejak 1826 ketika kolonialisasi dan pengusaha membawa budak asal Jawa dan Melayu ke pulau itu. Namun, pada tahun 1827 John Ross datang dengan lebih banyak orang Melayu ke Pulau Cocos, tujuannya untuk memanen kelapa.

Pada tahun 1978, keluarga Ross menjual pulau Cocos kepada pemerintah Australia. Sehingga budaya di pulau ini berkaitan erat dengan Melayu Malaysia. Cocos Melayu memiliki bahasa tersendiri yang disebut Basu Pulu kokos.

Ada dua agama besar yang dianut di Cocos Island, di wilayah Australia ini, yaitu Islam Sunni dan Kristen. Islam Sunni dianut orang Melayu, sementara Kristen dianut sebagian besar penduduk berdarah Eropa Australia. Adat istiadat mereka pun seperti kebanyakan orang Jawa dan Melayu, ada kain batik yang hanya digunakan pada ritual-ritual adat tertentu.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Bosan dengan Keramaian? Tiga Pulau ini Bisa Jadi Pilihan Wisata

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

6 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

6 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

7 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

7 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

7 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

7 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya