Biden Sebut Putin Tukang Jagal di Ukraina, Gedung Putih Beri Klarifikasi

Minggu, 27 Maret 2022 17:02 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih segera mengklarifikasi pernyataan Presiden AS Joe Biden yang mengomentari pemerintahan Vladimir Putin di Rusia. Menurut sumber yang tak mau disebut namanya, maksud pernyataan Biden adalah Presiden Rusia Vladimir Putin tidak diizinkan menjalankan kekuasaan atas negara atau wilayah tetangganya.

"Dia tidak membahas kekuasaan Putin di Rusia atau perubahan rezim," kata pejabat itu setelah pidato Biden di Warsawa pada Sabtu, seperti dikutip dari Reuters, Minggu, 27 Maret 2022.

Dalam pidatonya, Biden mengolok-olok Presiden Rusia Vladimir Putin dengan mencapnya sebagai 'tukang jagal'. Politisi Partai Demokrat itu menyebut Putin tidak bisa selamanya berkuasa di Rusia dan peperangan di Ukraina adalah perjuangan negara demokratis.

"Kita harus jernih. Pertempuran ini tidak akan dimenangkan dalam beberapa hari atau bulan. Kita perlu menguatkan diri untuk pertarungan panjang di depan," kata Biden mengomentari perang Rusia Ukraina.

Rusia sudah menanggapi komentar Biden itu. Menurut juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, bukan urusan Biden untuk memutuskan siapa Presiden Rusia.

Advertising
Advertising

Safari politik Biden ke Eropa pada minggu ini berakhir di Polandia. Sebelumnya, Joe Biden menghadiri KTT Luar Biasa NATO dan pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussel, Belgia, Kamis.

Biden dan para pemimpin lainnya membahas tekad untuk terus menekan Rusia atas agresinya terhadap Ukraina. Sanksi terhadap Rusia dan kesepakatan atas pasokan energi Eropa adalah beberapa masalah di antaranya.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut negara-negara Barat menyediakan perangkat keras militer yang lebih berguna bagi negaranya. Melalui pidato rutin yang dibagikan lewat video pada Sabtu malam, Zelensky sampai bertanya-tanya apakah Barat takut kepada Moskow.

Rusia menginvasi Ukraina sudah berlangsung lebih dari satu bulan. Konflik di medan peperangan yang memburuk menandakan belum ada solusi untuk masalah ini.

Ukraina adalah negara pecahan eks Uni Soviet yang ingin bergabung NATO dan Uni Eropa. Kehendak Ukraina itu, dianggap Rusia bisa mengurangi pengaruh dan mengancam keamanannya di kawasan.

Baca: Biden Kunjungi Pengungsi Ukraina di Polandia, Rusia Tembakkan Rudal ke Lviv

REUTERS

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

6 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

10 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

22 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

1 hari lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya