Ada Pelanggaran, Wakil Kepala Pasukan Khusus Rusia Ditahan

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 18 Maret 2022 14:30 WIB

Anggota pasukan pro-Rusia berseragam tanpa lencana berjalan di dekat sebuah gereja yang rusak selama konflik Ukraina-Rusia di kota Volnovakha yang dikuasai separatis di wilayah Donetsk, Ukraina 11 Maret 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Unit Rosgvardia Rusia, Roman Gavrilov, dikabarkan ditangkap oleh Layanan Keamanan Federal Federasi Rusia (FSB). Rosgvardia adalah Pasukan Pengawal Nasional Federal Rusia atau garda terdepan saat ini dalam operasi militer ke Ukraina.


Alasan penahanan Gavrilov belum diketahui secara pasti. Menurut The Times, Sergey Beseda, kepala cabang intelijen asing FSB, juga telah ditangkap bersama Anatoly Bolyukh, wakilnya.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy berbincang dengan seorang pria mendapat perawatan setelah terluka saat melarikan diri dari pinggiran Kyiv di tengah operasi militer Rusia, di sebuah rumah sakit di Kyiv, Ukraina 17 Maret 2022. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS


Daily Star pada Kamis, 17 Maret 2022, melaporkan, sebuah sumber yang dikutip oleh Christo Grozev dari Bellincat mengatakan, Gavrilov dituduh melakukan pemborosan bahan bakar. Adapula tuduhan lain yang menyebut jenderal tinggi Rusia itu, telah melakukan kebocoran informasi militer yang menyebabkan hilangnya nyawa pasukan.

Advertising
Advertising

Sedangkan tuduhan resmi Kremlin atas pencopotan Beseda terkait adanya dugaan pelanggaran keuangan. Muncul pula spekulasi yang menyebut Putin marah karena telah menerima informasi yang tidak dapat diandalkan, cacat, dan sebagian salah tentang situasi politik di Ukraina.


Surat kabar Rusia Pravda, melaporkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan pasukan khusus Rosgvardia ke perang Ukraina. Sejumlah tentara dalam pasukan khusus ini sudah ada yang gugur dan luka-luka.


Perkiraan jumlah korban dari kubu Rusia masih sangat bervariasi. Menurut sumber resmi Kremlin, ada 498 prajurit Rusia yang gugur dalam invasi ke Ukraina.

Jumlah itu, berbeda dengan klaim Amerika Serikat yang menghitung jumlah tersebut hampir mendekati 7 ribu tentara. Sementara Ukraina mengklaim ada 13.500 tentara Rusia yang gugur saat menyerang negara itu.





Sumber: Daily Star

Baca juga: Kremlin Murka Putin Disebut Penjahat Perang: Bom AS Tewaskan Ratusan Ribu Orang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

13 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

1 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

1 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

1 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

2 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

3 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

4 hari lalu

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

4 hari lalu

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

4 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

5 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya