Mustafa Kemal Ataturk, Presiden Pertama Turki Memberi Perempuan Hak Memilih

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 12 Maret 2022 14:14 WIB

Pemerintah berencana mengganti nama sebuah jalan di Jakarta menjadi Jalan Mustafa Kemal Ataturk, presiden pertama Turki. Langkah ini merupakan aksi balasan terhadap keputusan pemerintah Turki menggunakan nama presiden pertama Indonesia, Soekarno, sebagai nama ruas jalan di depan KBRI Ankara.

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 12 Maret, merupakan hari kelahiran tokoh besar asal Turki, yakni Mustafa Kemal Ataturk. Ia dikenal sebagai Bapak Turki, yang berjasa melahirkan Turki sebagai negara modern.

Mustafa Kemal Ataturk merupakan seorang panglima sekaligus seorang revolusioner yang berperan besar dalam pendirian Republik Turki. Ia adalah presiden pertama Turki, dan reformasinya telah memodernisasi negara itu.

Mustafa lahir pada 12 Maret 1881 di Salonika (sekarang Thessaloniki, Yunani) yang saat itu merupakan wilayah Kekaisaran Ottoman.

Sebagai seorang pemuda, Mustafa Kemal Ataturk terlibat dengan Turki Muda, sebuah kelompok revolusioner yang menggulingkan sultan pada 1909. Ataturk memimpin Perang Kemerdekaan Turki dan menandatangani Perjanjian Lausanne pada 1923, yang menjadikan Turki sebuah Republik.

Negara Turki kemudian mulai terbentuk, tetapi tidak lagi menjadi negara konservatif seperti Ottoman, melainkan menjadi Turki modern dengan nilai sekuler seperti saat ini. Sebagai presiden pertama, dilansir dari isteataturk.com, ia mendapat gelar Ataturk atau Bapak Bangsa Turki.

Advertising
Advertising

Mustafa Kemal menjadi komandan pos tentara Utsmaniyah dari 1909 hingga 1918. Reformasi sosial dan ekonomi adalah bagian penting dari strateginya.

Dalam Atatürk and the Modernization of Turkey 1984), pada 1911, ia mengajukan diri untuk berperang dalam Perang Italo-Turki di Tripolitania Vilayet Ottoman (sekarang Libya). Reputasi militernya semakin baik setelah ia memukul mundur invasi Sekutu di Dardanelles pada 1915.

Mustafa Kemal Ataturk Presiden Pertama Turki

Setelah Republik Turki berdiri pada 29 Oktober 1923, Mustafa Kemal menjadi presiden pertama. Ia mengganti alfabet Arab dengan alfabet Latin, memperkenalkan kalender Gregorian dan mendesak orang untuk mengenakan pakaian Barat.

Mustafa juga melakukan industrialisasi, mendirikan pabrik-pabrik milik negara di seluruh negeri serta membangun jaringan kereta api. Banyak undang-undang baru untuk menetapkan kesetaraan hukum antara jenis kelamin. Mustafa juga menghapus undang-undang cadar perempuan dan memberi perempuan hak untuk memilih.

Meskipun ia yakin sedang memajukan negara, tidak semua reformasi Mustafa Kemal diterima dengan hangat. Kebijakannya tentang sekularisme negara sangat kontroversial, dan ia dituduh merusak tradisi budaya yang penting.

Pada 1934, Mustafa Kemal Ataturk memperkenalkan nama keluarga di Turki, dan ia mengambil nama belakang Ataturk, yang berarti "Bapak Turki". Ia meninggal pada 10 November 1938, karena sirosis hati.

M. RIZQI AKBAR

Baca: Mustafa Kemal Ataturk, Bapak Bangsa Turki yang Dikagumi Soekarno

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

19 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

10 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

17 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

18 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

18 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

20 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya