Junta Myanmar Cabut Kewarganegaraan Anggota Kabinet Oposisi

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 5 Maret 2022 20:00 WIB

Aung San Suu Kyi. AP/Keystone/Martial Trezzini

TEMPO.CO, Jakarta -Junta Myanmar telah mencabut kewarganegaraan beberapa anggota pemerintah oposisi yang didominasi oleh pemerintahan Aung San Suu Kyi.

Seperti dilansir France24 Sabtu 5 Maret 2022, anggota parlemen yang digulingkan membentuk Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) beberapa pekan setelah perebutan kekuasaan oleh militer tahun lalu, dan telah bertekad untuk membatalkan kudeta.

NUG sejak itu dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh junta.

Kewarganegaraan mereka yang dicabut termasuk juru bicara pemerintah Sasa - yang menggunakan satu nama - Menteri Luar Negeri Zin Mar Aung, Menteri Dalam Negeri Lwin Ko Latt dan Menteri Hak Asasi Manusia Aung Myo Min.

“Kelompok itu telah melanggar hukum negara yang ada dan terbukti melakukan tindakan yang dapat merugikan kepentingan Myanmar," demikian pernyataan junta di surat kabar negara Global New Light of Myanmar.

Advertising
Advertising

Penulis Ei Pencilo, aktivis terkemuka Min Ko Naing dan Ei Thinzar Maung, juga telah dicabut kewarganegaraannya."Pelaku serupa akan diidentifikasi dan diadili," tambah pemberitahuan dari militer.

NUG tidak memiliki wilayah dan belum diakui oleh pemerintah asing mana pun dengan banyak anggotanya bersembunyi atau diasingkan.

Suu Kyi -- yang dicalonkan sebagai ketuanya -- telah ditahan sejak kudeta dan menghadapi rentetan tuduhan yang bisa memenjarakannya selama lebih dari 150 tahun.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta dan tindakan keras militer berikutnya terhadap perbedaan pendapat yang menurut kelompok pemantau lokal telah menewaskan lebih dari 1.600 orang.

Baca juga: Letkol Junta Myanmar Membelot, Bergabung ke Gerakan Pembangkangan Sipil

SUMBER: FRANCE24

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

2 hari lalu

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

Hari Nakba merupakan peristiwa pengusiran dan pembersihan etnis massal terhadap sebagian besar rakyat Palestina yang berlangsung pada 1947 - 1948.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

3 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

8 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

11 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

16 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

17 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

17 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

21 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

23 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

24 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya