TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olimpiade Internasional atau IOC mengutuk invasi Rusia ke Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022. IOC menyebut Rusia telah melanggar pakta Olimpiade.

Pakta Olimpiade yang berlaku saat ini ditujukan untuk memanfaatkan kekuatan olahraga sebagai sarana untuk mempromosikan perdamaian dan dialog. Pakta Olimpiade dimulai 7 hari sebelum dimulainya Olimpiade musim dingin 2022 di Beijing (4 Februari) dan 7 hari setelah penutupan Paralympic Games (4 – 13 Maret 2022).

Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach mengadakan konferensi pers di Lausanne pada Rabu, 22 Mei waktu setempat, di tengah desas-desus tentang Asosiasi Tinju Internasional (AIBA) dilucutinya hak untuk menyelenggarakan pertandingan tinju di Olimpiade Tokyo 2020. RUPTLY

Rusia telah melancarkan invasi, baik itu lewat darat, udara dan laut ke Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022. Ini adalah serangan terbesar yang dilakukan oleh sebuah negara pada negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II.

“IOC dengan tegas mengutuk pelanggaran pada pakta Olimpiade oleh Pemerintah Rusia,” demikian pernyataan IOC.

Pakta Olimpiade, yang merupakan bagian dari resolusi PBB, diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB pada 2 Desember 2021 lewat konsensus oleh 193 negara anggota PBB. Resolusi tersebut menyerukan pada semua anggota PBB agar mau bekerja sama dengan IOC dan International Paralympic Committee untuk menggunakan olahraga sebagai alat untuk mempromosikan perdamaian, dialog dan rekonsiliasi.

Presiden IOC Thomas Bach kembali menyerukan perdamaian. Dia sebelumnya sudah meminta negara-negara anggota PBB mendukung acara pembukaan seremoni pembukaan Olimpiade musim dingin 2022 pada awal Februari lalu, agar berjalan damai.

Sumber: Reuters

Baca juga: Belum Vaksin, Novak Djokovic Ingin Bertanding di Olimpiade Paris 2024

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.