Rusia Evakuasi Diplomat dari Ukraina, Putin Siap Kerahkan Tentara ke Luar Negeri
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 23 Februari 2022 07:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia akan segera memindahkan staf diplomatiknya dari Ukraina. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pemindahan staf diplomat bertujuan untuk melindungi hudp mereka.
"Untuk melindungi kehidupan dan keselamatan (para diplomat), pemerintah Rusia memutuskan mengevakuasi personel misi luar negeri Rusia di Ukraina, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, Selasa, 22 Februari 2022.
Menurut Kementerian Luar Negeri, para diplomat Rusia telah menerima ancaman. Kedutaan dan konsulatnya juga telah diserang berulang kali. "Ukraina telah jatuh lebih ke dalam kekacauan," kata pernyataan itu.
Sejumlah negara-negara Barat telah memindahkan kedutaan besarnya dari Kyiv ke kota Lviv dekat perbatasan Polandia. Beberapa bulan terakhir Amerika Serikat dan sekutu baratnya menyatakan Rusia merencanakan serangan ke Ukraina.
Pengumuman evakuasi datang tak lama setelah majelis tinggi parlemen Rusia memberi izin kepada Putin untuk menggunakan tentara Rusia di luar negeri. Pada Senin, Putin mengakui wilayah Donetsk dan Lugansk yang dikuasai separatis di Ukraina timur sebagai wilayah yang independen.
Putin juga menandatangani perjanjian dengan kelompok separatis Ukraina dan membuka pintu bagi kehadiran militer Rusia di Ukraina, yang didukung Barat itu.
Ketegangan di perbatasan Rusia dengan Ukraina dalam beberapa hari ke belakang ini, memburuk menyusul adanya aksi oleh separatis pro-Rusia di kota Donetsk dan Luhansk. Amerika Serikat menilai langkah Rusia tersebut adalah suatu pertanda jika Moskow siap menyerang Kyiv, mengingat masih ada 150 ribu lebih pasukan mereka di perbatasan.
Amerika Serikat juga menganggap pengerahan tentara Rusia sebagai operasi penjaga perdamaian di Ukraina timur adalah "omong kosong" dan pengakuan Moskow atas daerah yang memisahkan diri sebagai bagian dari dalih invasi ke Ukraina.
Pernyataan keras Washington itu disampaikan ke Dewan Keamanan PBB, Selasa, 22 Februari 2022. "Konsekuensi tindakan Rusia "akan mengerikan - di seluruh Ukraina, Eropa, dan di seluruh dunia," kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, pada pertemuan darurat dewan yang beranggotakan 15 orang.
Baca: Rakyat Ukraina Tak Percaya Rusia Benar-benar Melakukan Invasi, Kenapa?
THE MOSCOW TIMES | REUTERS