Top 3 Dunia: NATO Tak Kirim Pasukan ke Ukraina, Kerja Paksa di Malaysia

Reporter

Tempo.co

Selasa, 1 Februari 2022 06:30 WIB

Pasukan tentara Jerman menghadiri latihan Iron Wolf 2017 di Stasenai, Lituania, 20 Juni 2017. Iron Wolf 2017 ini diikuti lebih dari 5.000 tentara yang tergabung dalam NATO. REUTERS/Ints Kalnins

TEMPO.CO, Jakarta -Berita top 3 dunia kemarin adalah NATO tak akan kirim pasukan jika Rusia menyerang Ukraina, badai salju hantam Amerika 1.400 penerbangan dibatalkan dan perusahaan di Malaysia dituduh kerja paksa.

  1. NATO Tak Akan Kirim Pasukan jika Rusia Serang Ukraina

NATO menyatakan tidak memiliki rencana untuk mengerahkan pasukan tempur ke Ukraina, yang bukan anggota NATO, jika terjadi invasi Rusia.

"Kami tidak memiliki rencana untuk mengerahkan pasukan tempur NATO ke Ukraina ... kami fokus untuk memberikan dukungan," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada BBC, Minggu, 30 Januari 2022.

“Ada perbedaan antara menjadi anggota NATO dan menjadi mitra yang kuat dan sangat dihargai seperti Ukraina. Tidak ada keraguan tentang itu.”

Berita lengkap bisa Anda simak di sini

  1. Badai Salju Hantam Amerika, 1.400 Penerbangan Dibatalkan
Advertising
Advertising

Lebih dari 1.400 penerbangan di Amerika Serikat dibatalkan pada Minggu, 30 Januari 2022, setelah wilayah di timur laut dihantam badai musim dingin yang mendorong beberapa negara bagian mengumumkan keadaan darurat.

Jumlah pembatalan penerbangan baik internasional atau domestik sekitar 1.450 pada Minggu sore, menurut situs web pelacakan penerbangan FlightAware.com. Sebanyak 1.774 penerbangan lainnya ditunda, data menunjukkan.

Pada Jumat, pembatalan penerbangan bahkan mencapai 4.900 untuk mengantisipasi badai musim dingin yang diperkirakan akan membawa angin kencang dan salju lebat melintasi Timur Laut dan Atlantik Tengah.

Berita lengkap bisa Anda simak di sini

  1. Tuduhan Kerja Paksa, Perusahaan di Malaysia Dipanggil Kemenaker

Kementerian Tenaga Kerja Malaysia (Kemenaker) pada Minggu, 30 Januari 2022, akan memanggil perusahaan-perusahaan di negara itu menyusul adanya larangan impor dari Amerika Serikat. Larangan tersebut dipicu oleh dugaan adanya praktik kerja paksa.

Rapat Kementerian Tenaga Kerja Malaysia dengan perusahaan-perusahaan yang ada di negara itu, ditujukan untuk mendiskusikan langkah apa yang akan mereka lakukan dalam mengatasi tuduhan tersebut.

Berita lengkap bisa Anda simak di sini

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

1 menit lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

46 menit lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

1 jam lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

2 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

4 jam lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

4 jam lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

17 jam lalu

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir

Baca Selengkapnya

Duta Besar Zuhair Al-Shun Berharap Amerika Serikat Tak Lagi Halangi Palestina Jadi Anggota PBB

18 jam lalu

Duta Besar Zuhair Al-Shun Berharap Amerika Serikat Tak Lagi Halangi Palestina Jadi Anggota PBB

Duta Besar Palestina berharap Amerika Serikat tak lagi menghalangi upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh di PBB.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

19 jam lalu

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

1 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya