TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Tenaga Kerja Malaysia (Kemenaker) pada Minggu, 30 Januari 2022, akan memanggil perusahaan-perusahaan di negara itu menyusul adanya larangan impor dari Amerika Serikat. Larangan tersebut dipicu oleh dugaan adanya praktik kerja paksa.
Rapat Kementerian Tenaga Kerja Malaysia dengan perusahaan-perusahaan yang ada di negara itu, ditujukan untuk mendiskusikan langkah apa yang akan mereka lakukan dalam mengatasi tuduhan tersebut.
Seorang pekerja menurunkan kelapa sawit dari sebuah truk di pabrik kelapa sawit di Salak Tinggi, di luar Kuala Lumpur, Malaysia, 4 Agustus 2014. [REUTERS / Samsul Said / File Foto]
Sejumlah pabrik di Malaysia, termasuk supplier minyak kelapa sawit dan sarung tangan medis, sedang dalam pengawasan ketat atas tuduhan dugaan kerja paksa terhadap para Pekerja Migran. Di Malaysia, Pekerja Migran memegang peran penting di sektor manufaktur.
Sebelumnya pada Jumat, 28 Januari 2022, U.S. Customs and Border Protection (CBP) mengatakan pihaknya akan melarang impor sarung tangan sekali pakai buatan YTY Group. Sebab berdasarkan informasi, terindikasi perusahaan tersebut menggunakan sistem kerja paksa.
Dengan keputusan CBP itu, maka ini untuk ketujuh kalinya dalam tempo dua tahun perusahaan asal Malaysia masuk daftar hitam impor Amerika Serikat. CBP juga memutuskan produsen minyak kelapa sawit Sime Darby Plantation Bhd telah menggunakan sistem kerja paksa dalam menjalankan operasionalnya dan barang-barang perusahaan dapat disita.
Menteri Tenaga Kerja Malaysia M. Saravanan pada Minggu, 30 Januari 2022 mengatakan dia akan melakukan pertemuan dengan semua perusahaan di Malaysia dalam menghadapi larangan impor dari Amerika Serikat ini. Diantara perusahaan yang akan hadir adalah dua perusahaan pembuat sarung tangan, WRP Asia Pacific dan Top Glove Corp, di mana larangan impor yang dikenakan pada dua perusahaan itu oleh CBP, sudah dicabut.
Sumber: Reuters
Baca juga: CECC Waswas Seragam Olimpiade Beijing 2022 Dibuat dari Kerja Paksa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.