Taliban Sebar Poster Soal Burqa, Ramai Diprotes Perempuan Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 27 Januari 2022 13:17 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perempuan di ibu kota Kabul, Afghanistan memprotes poster kampanye Taliban yang mendorong wanita untuk mengenakan burqa atau hijab. Kementerian Afghanistan untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan memajang poster di kafe dan toko di Kabul sejak awal bulan ini. Di dalam poster tersebut berisi kampanye pemakaian burqa, kerudung seluruh tubuh yang juga menutupi wajah.

“Menurut hukum Syariah, seorang wanita Muslim harus menggunakan hijab,” isi tulisan di dalam poster tersebut. Di dalamnya terdapat gambar-gambar wanita berpakaian burqa warna biru. Ada pula perempuan mengenakan pakaian serba hitam. Kata hijab menyertai setiap gambar seolah-olah untuk memperjelas seperti apa seharusnya.

Banyak wanita muslim di seluruh dunia memilih untuk mengenakan jilbab dalam berbagai gaya, sebagai ekspresi iman mereka dan bagian dari identitas budaya. Wanita Afghanistan secara tradisional mengenakan burqa yang kebanyakan dijual dalam warna biru, putih dan abu-abu. Pemakaian jubah warna hitam tak banyak digunakan oleh kaum perempuan di seluruh negeri.

Taliban, yang kembali berkuasa pada Agustus, telah mengklarifikasi bahwa aturan berpakaian tidak wajib. Namun Taliban bersikeras bahwa wanita harus menutupi tubuh mereka seperti yang dipersyaratkan oleh agama Islam. Saat terakhir berkuasa pada 1996-2001, pemakaian burqa diberlakukan secara ketat.

Saat ini, jalan-jalan di pusat kota Kabul dipenuhi wanita yang mengenakan berbagai gaya kerudung. Beberapa wanita mengenakan burqa yang menutupi wajah, yang lain mengenakan jilbab dan berbagai busana tradisional dan barat campuran.

Advertising
Advertising

Banyak wanita di Afghanistan sudah mengenakan jilbab sebagai pakaian sehari-hari. Namun ada pula yang mengecam dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kebebasan kaum perempuan.

“Sebagai wanita Afghanistan, kami tahu hak dan kewajiban agama kami,” kata Jamila Afghani, seorang aktivis hak-hak perempuan dan mantan wakil menteri tenaga kerja dan urusan sosial.

“Seharusnya wanita bisa memilih untuk mengenakan apa yang diinginkan,” kata Afghani, yang juga mengepalai Liga Internasional Wanita untuk Perdamaian dan Kebebasan (WILPF) di Afghanistan.

Bagi warga Afghanistan, kampanye soal hijab tersebut juga menunjukkan obsesi Taliban terhadap hal-hal yang tidak penting di tengah krisis ekonomi yang semakin dalam. Krisis menyebabkan banyak keluarga tidak mampu memberi makan anak-anak.

“Mereka seharusnya sibuk mengerjakan hal-hal yang lebih penting daripada pakaian wanita,” kata Afghani. “Kebanyakan wanita sudah memakai cadar tradisional (selendang atau jilbab), jadi mengapa ini dinaikkan.”

Wakil Juru Bicara Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Muhammad Akif Muhajir mengatakan kepada Al Jazeera bahwa jilbab atau burqa adalah perintah Al Quran. Itu sebabnya wanita Muslim harus menggunakannya.

Baca: Bukan Burqa, Seperti Ini Pakaian Khas Perempuan Afghanistan

AL JAZEERA

Berita terkait

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

2 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

4 hari lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

5 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

12 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

14 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

14 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

52 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

8 Maret 2024

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

6 Maret 2024

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya