Taliban Bubarkan Demonstran Wanita Pakai Semprotan Merica
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 17 Januari 2022 18:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah wanita yang sedang berunjuk rasa berkumpul di dekat Universitas Kabul dibubarkan oleh kelompok Taliban. Mereka yang sedang menuntut kesetaraan dan keadilan, dibubarkan oleh Taliban yang tiba di tempat kejadian dengan beberapa kendaraan.
Taliban membubarkan demonstrasi dengan menembakkan semprotan merica ke sekelompok pengunjuk rasa wanita. Taliban telah melarang protes dan sering melakukan intervensi dengan membubarkan pengunjuk rasa yang berdemonstrasi menuntut hak-hak perempuan.
Sekitar 20 orang wanita yang berkumpul di depan Universitas Kabul pada hari Minggu, meneriakkan kesetaraan dan keadilan. Mereka membawa spanduk bertuliskan hak-hak perempuan, hak asasi manusia.
"Ketika kami berada di dekat Universitas Kabul, tiga kendaraan Taliban datang. Pejuang dari salah satu kendaraan menggunakan semprotan merica pada kami," kata seorang pengunjuk rasa, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.
"Mata kanan saya mulai terasa panas. Saya memberi tahu salah satu dari mereka mempermalukan Anda, dan kemudian dia mengarahkan senjatanya ke saya," ujarnya seperti dikutip TRTWorld dari AFP.
Dua pengunjuk rasa lainnya mengatakan bahwa salah satu wanita harus dibawa ke rumah sakit setelah semprotan menyebabkan reaksi alergi pada mata dan wajahnya. Anggota Taliban juga menyita ponsel seorang pria yang merekam demonstrasi tersebut.
Sejak menguasai negara itu pada Agustus, otoritas Taliban telah memberlakukan pembatasan pada warga Afghanistan, terutama pada wanita. Pihak berwenang Taliban telah memblokir karyawan wanita di sektor publik dan tidak membolehkan mereka untuk kembali bekerja. Banyak sekolah menengah belum dibuka kembali untuk anak perempuan, dan universitas negeri ditutup.
Pada akhir tahun lalu, Taliban telah merilis serangkaian pembatasan pada media Afghanistan, termasuk melarang drama televisi yang menyertakan aktor perempuan dan memerintahkan presenter berita perempuan untuk mengenakan jilbab.
Baca: PBB Minta Uang Cadangan Afghanistan Tidak Dibekukan
TRT WORLD | REUTERS