Profesor yang Sebut Taliban Sebabkan Krisis Ekonomi Dibebaskan dari Penjara

Reporter

Tempo.co

Rabu, 12 Januari 2022 14:26 WIB

Faizullah Jalal, profesor ternama di Afghansitan yang ditangkap Taliban karena gemar mengkritik. (TWITTER)

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban telah membebaskan Faizullah Jalal, seorang profesor universitas terkemuka yang kerap mengkritik pemerintahan Afghanistan. Ia ditangkap akhir pekan lalu.

Menurut Hasina Jalal, putri Faizullah Jalal, ayahnya telah dibebaskan dari tahanan Taliban. Kelompok itu menuduh Jalal membuat pernyataan provokatif terhadap pemerintah.

Faizullah Jalal telah ditahan pada hari Minggu oleh badan intelijen Taliban. “Setelah lebih dari empat hari ditahan atas tuduhan tak berdasar, saya mengonfirmasi bahwa Profesor Jalal sekarang dibebaskan,” tulis Hasina di Twitter. Ia sebelumnya meluncurkan kampanye media sosial yang menyerukan agar dia segera dibebaskan.

Jalal adalah seorang profesor hukum dan ilmu politik di Universitas Kabul. Ia dikenal sebagai kritikus para pemimpin Afghanistan selama beberapa dekade terakhir.

Ia tampil beberapa kali di acara bincang-bincang televisi sejak pemerintah yang didukung AS diusir pada Agustus dan digantikan oleh Taliban. Ia menyalahkan Taliban atas krisis keuangan yang memburuk dan mengkritik mereka karena memerintah dengan paksa.

Advertising
Advertising

Dalam satu penampilan televisi, Jalal menyebut juru bicara Taliban Mohammad Naeem sebagai anak sapi, sebuah penghinaan besar di Afghanistan. Klip kritiknya pun viral di dunia maya.

Juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid sebelumnya mengatakan di Twitter bahwa pernyataan Jalal di media sosial menghasut orang untuk menentang sistem. “Dia telah ditangkap agar orang lain tidak membuat komentar tak masuk akal yang merugikan martabat orang lain,” katanya.

Keluarga Jalal mengatakan tweet yang dibagikan oleh Mujahid berasal dari akun Twitter palsu. Keluarga Jalal berusaha menutup akun tersebut.

“Taliban hanya menggunakan pos-pos ini sebagai alasan untuk membungkam suara keras di dalam negeri,” ujar Hasina, yang sedang bersekolah di Universitas Georgetown di Washington DC, kepada kantor berita AFP.

Setelah penahanan Jalal, ia menerima curahan dukungan di media sosial, dengan banyak pengguna memposting foto Jalal. Sekelompok kecil wanita memprotes di Kabul, menuntut pembebasannya.

Faizullah Jalal menolak tawaran meninggalkan Afghanistan setelah Taliban berkuasa. Sebagian besar hidupnya dihabiskan di persembunyian di Kabul sementara keluarganya melarikan diri ke Eropa.

Baca: Berbulan-bulan Tak Digaji, Dubes Afghanistan untuk China Pilih Mundur

AL JAZEERA

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

40 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

58 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

59 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Pakistan Blokir Layanan Telepon Seluler saat Pemilu Dimulai

8 Februari 2024

Pakistan Blokir Layanan Telepon Seluler saat Pemilu Dimulai

Pakistan pada Kamis 7 Februari 2024 menghentikan layanan telepon seluler di seluruh negeri sebelum pemilu

Baca Selengkapnya