Kerusuhan Pecah di Kazakhstan Setelah Pemerintah Menaikkan Harga BBM

Reporter

Tempo.co

Rabu, 5 Januari 2022 12:00 WIB

Sebuah pemandangan menunjukkan mobil polisi yang terbakar selama protes terhadap kenaikan biaya LPG menyusul keputusan otoritas Kazakh untuk mengangkat batas harga bahan bakar gas cair di Almaty, Kazakhstan 5 Januari 2022. [REUTERS/Pavel Mikheyev]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev pada Rabu telah mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu di kota terbesar Kazakhstan, Almaty, dan di Provinsi Mangistau barat di mana protes berujung ricuh pecah setelah kenaikan harga BBM.

Keadaan darurat berarti adanya jam malam mulai pukul 11 malam hingga 7 pagi, pembatasan pergerakan, dan larangan pertemuan massal, menurut laman resmi kepresidenan, dilaporkan Reuters, 5 Januari 2022.

"Panggilan untuk menyerang kantor pemerintah dan militer benar-benar ilegal," kata Tokayev dalam pidato video beberapa jam sebelumnya. "Pemerintah tidak akan jatuh, tetapi kami ingin saling percaya dan dialog daripada konflik."

Saat dia berbicara, polisi di Almaty menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk menghentikan ratusan pengunjuk rasa menyerbu kantor wali kota, Reuters melaporkan.

Pemerintah negara kaya minyak itu pada Selasa malam mengumumkan akan memulihkan beberapa batas harga pada bahan bakar gas cair, setelah protes yang jarang terjadi mencapai Almaty menyusul kenaikan tajam harga bahan bakar pada awal tahun.

Advertising
Advertising

Petugas penegak hukum Kazakhstan berjaga di luar kantor pemerintahan kota selama protes terhadap kenaikan biaya LPG menyusul keputusan pihak berwenang untuk mengangkat batas harga bahan bakar gas cair di Almaty, Kazakhstan 4 Januari 2022. [REUTERS/Pavel Mikheyev]

Banyak orang Kazakhstan telah mengonversi mobil mereka agar bisa menggunakan LPG, yang jauh lebih murah daripada bensin sebagai bahan bakar kendaraan di Kazakhstan karena batasan harga. Tetapi pemerintah berargumen bahwa harga rendah tidak berkelanjutan dan mengangkat batas harga pada 1 Januari.

Setelah harga bahan bakar melonjak, unjuk rasa yang melibatkan ribuan orang meletus pada 2 Januari di Kota Zhanaozen, pusat minyak dan lokasi bentrokan mematikan antara pengunjuk rasa dan polisi satu dekade lalu.

Demonstrasi menyebar ke bagian lain di sekitar provinsi Mangistau dan Kazakhstan barat, termasuk pusat Provinsi Aktau dan kamp pekerja yang digunakan oleh sub-kontraktor produsen minyak terbesar Kazakhstan, Tengizchevroil. Perusahaan yang dipimpin Chevron itu mengatakan output tidak terpengaruh.

Di Almaty, polisi tampaknya telah menguasai alun-alun utama tak lama setelah menyebarkan granat kejut, menurut video yang beredar online dari daerah tersebut. Tapi ledakan terdengar selama berjam-jam di jalan-jalan terdekat dan di bagian lain kota.

Video yang dipublikasikan secara online menunjukkan mobil polisi yang dibakar di kota, serta kendaraan lapis baja bergerak melalui salah satu jalan raya utamanya.

Pada Selasa malam, pemerintah mengumumkan akan memulihkan batas harga 50 tenge (Rp.1.600) per liter, atau kurang dari setengah harga pasar, di Provinsi Mangistau.

Presiden mengatakan di Twitter pada Selasa bahwa ia akan mengadakan pertemuan pemerintah pada hari berikutnya untuk membahas tuntutan para pengunjuk rasa. Dia mendesak para pengunjuk rasa untuk berperilaku bertanggung jawab.

Protes publik adalah ilegal di negara berpenduduk 19 juta kecuali penyelenggara mereka mengajukan pemberitahuan sebelumnya.

Kassym-Jomart Tokayev adalah penerus terpilih dari pemimpin Kazakhstan sejak era Uni Soviet Nursultan Nazarbayev yang mengundurkan diri pada 2019, dan tidak menghadapi oposisi politik di parlemen ketika penunjukannya.

Baca juga: Kazakhstan Hapuskan Hukuman Mati Setelah Belasan Tahun Moratorium

REUTERS

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

6 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

6 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

9 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

9 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

9 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

9 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya