TEMPO.CO, Jakarta -Kangen berat dentang Big Ben? Big Ben atau yang dikenal pula sebagai Elizabeth Tower adalah menara jam ikonik di kota London, Inggris. Jam pada menara ini merupakan salah satu yang paling akurat di dunia.

Melansir The Culture Trip, pembangunan Big Ben dilakukan setelah Istana Westminster, markas besar Parlemen Inggris, hancur akibat kebakaran pada tahun 1834. Para arsitek kemudian dikumpulkan untuk membuat desain istana yang baru.

Arsitek yang memenangkan komisi adalah Sir Charles Barry. Pada tahun 1836, ia memperkerjakan Augustus Pugin untuk membantunya menghidupkan gaya Neo-Gothic.

Batu fondasi Big Ben diletakkan pada 28 September 1843 di London. Pembangunan menara selesai enam belas tahun kemudian.

Pada 1846, diadakan kompetisi lagi untuk menemukan desain jam yang cocok untuk menara. Edward John Dent akhirnya ditunjuk untuk mebangun jam dengan mengikuti desain dari Edmund Beckett Denison.

Ketika Dent meninggal, anak tirinya Frederick menyelesaikan pembangunan jam pada tahun 1854. Jam tersebut dipasang pada menara pada bulan April 1859.

Asal-usul julukan Big Ben tidak terlalu jelas, tetapi para sejarawan memperkirakan jika nama tersebut diambil dari Sir Benjamin Hall, salah seorang komisioner yang bertugas ketika menara ini dibangun.

Lonceng pertama yang yang dipasang pada Big Ben retak sebelum dipasang. Menara ini akhirnya berbunyi pada 11 Juli 1859.

Pada September 1859, lonceng Big Ben kembali mengalami keretakan, namun diperbaiki dan dipasang kembali pada tahun 1863.

Sebagaimana dilansir dari Britannica, lonceng Big Ben berhenti berdentang selama Perang Dunia I dan II. Lonceng juga pernah berhenti pada tahun 1938, 1935 dan 2007 sebagai bagian dari pemugaran dan pemeliharaan.

Big Ben terakhir kali berhenti untuk pemugaran pada tahun 2017. Setelah ditutup selama 3,5 tahun, pihak pengelola mengumumkan bahwa menara ini akan berdentang kembali pada malam Tahun Baru 2022.

SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga : Ketua Parlemen Inggris Mau Big Ben Dibunyikan untuk Tandai Brexit